Sabtu pagi (3/3), siswa-siswi SMP Labschool Kebayoran sudah ramai di sekolah. Bahkan ada yang sudah berada di sekolah sejak pukul 05.30 WIB. Rupanya mereka ingin melanjutkan kegiatan mendekorasi stand kelasnya, bertepatan dengan penutupan ACEX 2018.
ACEX 2018 adalah perhelatan olahraga, seni, dan edukasi, yang diadakan oleh SMP Labschool Kebayoran setiap tahun. Salah satu mata kegiatan di hari terakhir itu adalah lomba stand terbaik. Lomba ini diikuti oleh siswa-siswi dari kelas 7 dan kelas 8. Kelas 7 khusus tema daerah di nusantara dan kelas 8 tema internasional.
Kelas 7F mendapat kesempatan memamerkan sesuatu yang menarik dari Ibu Kota DKI Jakarta. Mereka mencoba membangun replika rumah adat Betawi. Di dalamnya mereka menampilkan segala cerita mengenai budaya, kuliner, dan sebagainya.
“Melalui stand inilah kami menunjukkan ragam budaya yang ada di Jakarta,” kata Rania Jasmine Faradiba, ketua kelas 7F. “Kami ingin memberitahukan bahwa budaya betawi bukan itu itu saja. Mungkin orang berpikir Betawi hanyalah ondel-ondel, Abang-None, atau kerak telor.”
Rumah tradisional Betawi mereka bangun dengan bahan gabus yang dicat. Kesulitannya cukup tinggi, terutama dalam proses pengecatan. Ada cat yang meleber ke mana-mana, atau malah seperti terlalu tipis dibalurnya. Kesulitan lainnya adalah saat menyatukan bagian demi bagian, mereka harus memakai banyak perekat.
Stand itu mereka bangun dengan kerjasama seluruh anggota kelas. Begitu juga biaya, adalah hasil swadaya uang kas murid dan bantuan orang tua.
Selain memamerkan segala budaya Jakarta, mereka juga menyiapkan kuliner khas Betawi. Seperti laksa Betawi, roti buaya, kembang goyang, akar kelapa, bir pletok, selendang mayang, es cincau, cente manis, kue pepe, putu mayang, kerak telor, kolang kaling, kue monas, dodol, dan sebagainya.
Kelas ini juga mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti fesyen show baju tradisional, yang diadakan pada saat acara penutupan ACEX 2018.
Raissa Aqila Nashwa
Be First to Comment