Ikan Lionfish terlihat indah, tapi hati-hatilah dengan durinya, sebab duri ini mengandung racun. Tapi di tangan tiga mahasiswa jurusan Teknik Bioproses Fakultas Teknik Universitas Indonesia, duri beracun ini berhasil diubah jadi manfaat, menghasilkan obat anti kanker serviks. Ketiga mahasiswa berprestasi itu adalah Mustika Sari, Sarah Salsabila, dan She Liza Noer.
Angka kejadian kasus kanker serviks di Indonesia terus meningkat dan angka kematian akibat penyakit ini juga tinggi. Berdasarkan data tahun 2018 yang dikeluarkan Globoca, terdapat 32.469 kasus kanker serviks di Indonesia dan 18.279 di antaranya meninggal dunia.
Ikan lionfish mengandung duri beracun. Duri ini mengandung peptida yang memiliki kemampuan antiproliferatif terhadap sel kanker dengan mekanisme induksi apoptosis, yaitu proses penghambatan proliferasi sel kanker secara selektif. Untuk mendapatkan protein yang memiliki sifat apoptosis terhadap sel kanker serviks, mereka mengestraksi racun duri Lionfish yang kemudian dimurnikan dengan presipitasi ammonium sulfat dengan proses pemanasan. Ekstrak racun dari duri lionfish yang telah diperoleh kemudian diujikan secara in vitro terhadap sel kanker.
“Hasil yang diperoleh dari pengujian in vitro terlihat adanya efek inhibisi terhadap sel kanker serviks. Efek inhibisi ini menunjukkan pengujian berhasil membunuh sel kanker yang ada,” kata Mustika Sari, seperti dilansir dari Ristekdikti.go.id.
Ikan Lionfish adalah spesies yang invasif di perairan dengan tingkat reproduksi dan distribusi yang tinggi. Akibatnya terjadi ledakan populasi ikan lionfish mencapai 700 persen. Ledakan itu menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem dan penurunan populasi ikan lokal sehingga dapat merugikan nelayan sekitar. “Penggunaan lionfish di sini merupakan upaya kami untuk ikut serta menjaga ekosistem laut, karena ikan tersebut merupakan salah satu ikan yang merugikan nelayan. Melalui uji laboratorium, hasil menunjukkan bahwa racun Lionfish berhasil membunuh sel kanker,” ujar Mustika.
Be First to Comment