Pada 24 Januari 2020 lalu, kami siswa-siswi SMP Labschool Kebayoran mengadakan acara Parents Day sebagai rangkaian dari kegiatan besar ACEX 2020. Di acara ini, para siswa kelas 7 dan 8 akan mendapatkan kesempatan bertemu dengan narasumber-narasumber yang keren di bidang masing-masing. Harapannya, kehadiran para narasumber bisa menjadi inspirasi siswa untuk menggapai cita-cita dan mimpi kami.
Di kelas saya yang hadir adalah Ibu Pelangi Midi Prathami, S.Psi. Berusia 42 tahun, Ibu Pelangi Midi Prathami adalah psikolog anak yang memiliki banyak prestasi di bidangnya, di antaranya adalah sebagai lulusan terbaik. Beliau banyak bercerita tentang apa itu psikologi dan apa itu psikologi anak.
Menurut Bu Pelangi, pekerjaan psikolog adalah untuk menggali emosi atau perasaan terdalam dari kliennya, sebab biasanya klien datang karena memiliki suatu masalah. “Mereka ingin didengar, ingin masalah dituntaskan,” kata dia.
Bu Pelangi mengatakan, kunci untuk menjadi psikolog adalah kemampuan untuk mendengar. Hal yang paling susah dalam pekerjaan ini, adalah saat mendengar kita tergoda untuk menyahut, padahal itu tidak boleh dan “haram” dalam dunia profesi psikolog.
Psikolog (Psychologist) adalah ahli psikolog yang menghitung kecerdasan otak (Test IQ), bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Di Indonesia, psikolog secara khusus merujuk pada seorang praktisi psikologi yang telah menempuh pendidikan profesi psikologi.
Cabang- cabang psikolog, menurut keterangan Bu Pelangi, adalah psikologi klinis (RSJ, Rumah sakit umum, dll), perkembangan anak, pendidikan, industri/organisasi, dan forensik. Ada perbedaan antara psikolog, psikiater dan parapsikolog. Psikiater adalah lulusan dari fakultas kedokteran yang mengambil spesialisasi dokter jiwa. Psikiater yang memberi obat untuk membantu pasien/klien.
Adapun psikolog adalah lulusan S1 dan/atau pendidikan profesi, tapi tidak bisa praktek. Lulus dari magister Psikologi profesi (S2) baru dapat melakukan praktik. Sedangkan parapsikolog adalah ahli dunia lain (gaib).
Bu Pelangi menuturkan alasannya menjadi psikolog anak. Menurut dia ada beberapa alasan: dia ingin membantu menggali potensi anak (bakat dan minat), mendeteksi hambatan tumbuh kembang anak, dan memberikan konseling kepada orang tua. Area kerja psikologi anak terdapat di Rumah Sakit, Klinik Tumbuh Kembang, Sekolah atau Day Care, Biro Konsultasi Psikologi, praktik mandiri, atau kolaborasi dengan ahli lain.
Tugas psikolog antara lain: assesment, counselling, live consultation, dan modifikasi perilaku. Dia juga menjelaskan beberapa materi perkuliahan di psikologi, yaitu: statistika, filsafat, faal (Organ tubuh, muka, suara, gaya), Neuroscience, Psikologi Umum (Persepsi, apa yang menghambat), Anak (bayi s/d 7tahun), Psikodiagnostik I s/d VII, Metodologi Penelitian, dan Observasi (Pernyataan, bahasa tubuh).
Bagaimana? Tertarik menjadi psikolog seperti Bu Pelangi?
Penulis: Selaksa Alun (Siswa SMP Labschool Kebayoran, Jakarta)
Be First to Comment