Tanda-tanda erupsi gunung berapi kini bisa dideteksi dengan makin akurat. Adalah alat bernama Volcansmart yang diciptakan oleh tim mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta, yang meraih medali perunggu di ajang International Invention and Innovative Competition Series 2 di Malaysia, November lalu.
Tim mahasiswa UNY itu adalah Yonatan Yolius Anggara (Pendidikan Geografi, 2015) dan Endar Tri Pambudi (Pendidikan Geografi, 2016).
Volcansmart merupakan alat sensor untuk mendeteksi tanda-tanda erupsi gunung berapi dengan parameter temperatur udara dan temperatur permukaan lahan. Ia merupakan aplikasi android yang dapat langsung digunakan oleh masyarakat secara gratis.
“Karya tersebut mendapat apresiasi dari juri karena karya tersebut memiliki kebermanfaatan yang tinggi untuk mengantisipasi banyaknya korban saat erupsi gunung api terutama di Indonesia yang memiliki rangkaian gunungapi aktif terbanyak di dunia,” papar Endar.
Kompetisi itu diikuti oleh lebih dari 150 peserta dari berbagai negara, seperti: Malaysia, Indonesia, Singapura dan Thailand. InIIC merupakan kompetisi bagi para penemu karya inovatif, hemat biaya, dan praktis untuk memberi kebermanfaatan bagi masyarakat yang diikuti oleh peserta dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian yang diselenggarakan oleh MNNF Publisher.
Tema pada series 2 ini adalah “Creative Innovation for Without Boundaries”. InIIC Series 2 memiliki 3 kategori yaitu kategori A untuk Professional Education & Social Science, Kategori B untuk Professional science, engineering & Technology, dan Kategori C untuk Higher Institution Studies.
“Tindaklanjut dari kegiatan ini adalah akan diupayakan hak paten untuk alat sensor Volcansmart dan akan dilakukan kerjasama dengan institusi terkait dalam hal mitigasi bencana di sekitar gunung api di Indonesia,” kata Endar, seperti dilansir uny.ac.id.
Be First to Comment