Mematikan konektivitas perangkat ponsel di pesawat? Tampaknya sebentar lagi perintah yang biasanya diberikan saat kita bepergian dengan pesawat terbang ini bakal jadi sejarah. Di Barcelona, Spanyol, telah terjadi aliansi antara Airbus, Delta, OneWeb, Sprint, dan Bharti Airtel untuk menyediakan konektivitas seluler di kabin pesawat. Kita bakal bisa mengakses internet di pesawat.
Aliansi itu disebut Seamless Air Alliance. Dengan aliansi ini, operator seluler yang ingin menyediakan layanannya di dalam penerbangan melalui teknologi satelit, tinggal bergabung saja. Dijanjikan, aliansi ini akan menyajikan konektivitas tanpa hambatan, dari saat pesawat lepas landas sampai mendarat kembali.
Diklaim, aliansi ini juga akan mengeliminasi biaya tinggi yang biasanya diperlukan untuk menyajikan konektivitas semacam itu kabin pesawat terbang. Demikian juga, hambatan dalam hal akuisisi, instalasi, dan pengelolaan infrastruktur juga bisa dihapuskan. Sebab akan dilakukan perampingan integrasi serta sertifikasi sistem, penyediaan spesifikasi yang terbuka untuk interoperability, peningkatan aksesibilitas bagi penumpang, serta sistem penagihan yang terpadu namun sederhana.
OneWeb akan menyediakan teknologi satelitnya. Dijanjikan konektivitas tanpa hambatan di udara, sebagaimana di darat. “Peluncuran satelit produksi kami yang pertama tahun ini merupakan langkah untuk menjembatani kesenjangan digital di darat dan di udara,” tutur Greg Wyler, pendiri OneWeb.
Airbus berjanji segera mewujudkan konektivitas itu di dalam pesawat-pesawat buatannya, sebagaimana platform data mereka sebelumnya, yaitu Skywise. “Konektivitas berkecepatan tinggi yang mudah digunakan adalah bagian dari revolusi selanjutnya di bidang dirgantara,” kata Marc Fontaine, Airbus Digital Transformation Officer.
Adapun Delta mengatakan, mitra mereka Gogo, akan bergabung dengan aliansi tersebut. Disebutkan pelanggan Delta memang menginginkan konektivitas Internet di mana pun mereka berada. CEO Gogo, Michael Small, mengatakan senang bergabung ke aliansi tersebut.
Sedangkan penyedia jaringan datanya, Sprint, akan mengusung teknologi jaringan 5G mereka yang disebut akan siap tahun depan. Begitu juga Airtel, operator seluler ketiga terbesar di dunia, yang beroperasi di 16 negara Asia dan Afrika, menjanjikan konektivitas bebas hambatan di dalam pesawat.
Be First to Comment