Tahukah kamu morning glory? Sering dengar, bukan? Morning glory adalah nama umum untuk menyebut lebih dari 1.000 spesies tanaman berbunga dari familia Convolvulaceae. Menariknya, taksonomi dan sistematika tumbuhan ini sangat dinamis dengan hadirnya jenis-jenis baru dan penelitian-penelitian baru. Salah satu penelitian terbaru mengenai morning glory adalah mengenai umbinya.
Berdasarkan penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Plants, umbi adalah sifat yang sudah ada sejak semula dalam rangka mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Jadi bukan semata-mata hasil domestikasi manusia, seperti yang diperkirakan sebelumnya. Ini adalah penelitian monografi komprehensif terbesar pada kelompok tanaman ini.
Penelitian ini juga menemukan bahwa ubi (sweet potato) bukan satu-satunya spesies morning glory yang memproduksi umbi. Faktanya setidaknya ada 62 spesies morning glory yang menghasilkan organ bawa tanah tersebut, bahkan beberapa bisa menghasilkan umbi sama besar dengan ubi.
Dr. Pablo Muñoz dari Department of Plant Sciences Oxford mengatakan sebagian besar studi mereka mencoba untuk memahami evolusi dari ubi yang selama diasumsikan bahwa umbinya adalah produk dari domestikasi manusia. “Studi ini mendemonstrasikan bahwa umbi pada ubi telah berevolusi banyak kali secara independen dalam spesies yang berbeda termasuk dalam ubi sebelum adanya manusia,” kata Muñoz, seperti dilansir Live Science.
Ubi memiliki nama latin Ipomoea batatas, termasuk ke dalam morning glory yang banyak dikonsumsi oleh manusia. Meski keberadaannya sangat penting dan distribusinya sangat luas di dunia ini, masih banyak spesies morning glory yang belum diteliti dengan baik. Itulah sebabnya peneliti-peneliti dari Department of Plant Sciences di Universitas Oxford melakukan penelitian monografi yang komprehensif pertama terhadap morning glory dalam skala global, bekerja sama dalam jangka panjang dengan International Potato Center di Peru, universitas-universitas di Oregon State dan Duke di Amerika Serikat dan Royal Botanic Garden Edinburgh.
Hasil penelitian mereka menghasilkan deskripsi terhadap 63 spesies baru dan pengidentifikasian banyak sekali sinonim, maksudnya beberapa jenis morning glory dideskripsikan di tempat-tempat yang berbeda dengan nama yang berbeda, padahal faktanya mereka adalah spesies yang sama. Metode yang mereka pakai bisa menjadi solusi untuk melakukan dokumentasi dan deskripsi terhadap kelompok spesies tanaman yang besar di dunia. Mereka membuktikan bahwa studi taksonomi monografi yang dilakukan pada skala global, bisa berkontribusi besar dalam memahami keberagaman kelompok organisme besar tapi belum banyak dipahami orang.
Dari penelitian terhadap evolusi morning glory juga akhirnya dapat jawaban terhadap beberapa misteri mengenai asal mula dan asal dari tanaman ubi yang belum banyak diketahui.
Periset menggunakan spesimen di herbarium, yakni tanaman yang dikeringkan dari koleksi kebun raya, museum, dan institusi lainnya. Spesimen-spesimen ini diteliti dengan studi komparasi morfologis dan analisis molekular.
Be First to Comment