Press "Enter" to skip to content

Kasihan, Jerapah Terancam Punah

Jerapah yang dikenal sebagai hewan darat tertinggi sekarang terancam punah. Para ahli biologi mengatakan bahwa populasi jerapah telah menyusut hampir 40 persen dalam 30 tahun.

Jerapah menaiki tangga bahaya dari “perhatian” menjadi “rentan”. Pada tahun 1985, ada sekitar 151.000 sampai 163.000 jerapah, tetapi pada tahun 2015 jumlah itu turun jadi tinggal 97.562, menurut IUCN.

Pada pertemuan keanekaragaman hayati di Meksiko, IUCN meningkatkan tingkat ancaman bagi 35 spesies pada Daftar Merah.

IUCN mengatakan 860 spesies tumbuhan dan hewan telah punah, dan 68 spesies lainnya punah di alam liar.

Jerapah adalah satu-satunya mamalia yang statusnya berubah dari daftar tahun ini. Para ilmuwan menduga karena hilangnya habitat mereka.

Sementara semua orang khawatir tentang gajah, bumi memiliki empat kali lebih banyak pachyderms atau hewan mamalia besar yang mempunyai kulit tebal, namun kasus jerapah adalah sebuah kepunahan yang terjadi diam-diam.

“Semua orang menganggap jerapah di mana-mana,” kata Fennessy, co-direktur Giraffe Conservation Foundation.

“Sampai saat ini, ahli biologi tidak melakukan pekerjaan yang baik menilai angka jerapah dan di mana mereka dapat ditemukan. Seharusnya mereka disatukan dalam satu spesies yang luas bukannya hidup terpisah,” tambahnya.

Fennessy mengatakan penyebab populasi jerapah menurun diperparah dengan perburuan dan penyakit. Orang yang pindah ke daerah jerapah terutama di Afrika tengah dan timur semakin banyak, padahal habitat asli mereka di sana.

“Hal ini menjadikan jerapah tidak mempunyai pilihan lain selain pergi ke tujuh negara seperti Burkina Faso, Eritrea, Guinea, Malawi, Mauritania, Nigeria dan Senegal,” kata Kumpel dari Zoological Society of London.

AHGIA NOLA

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.