Press "Enter" to skip to content
Dok. Mesoloft

Cara Pemakaman Baru, Abu Jenazah Ditembakkan ke Langit

Coba sebut cara penguburan atau penanganan jenazah manusia yang kamu tahu. Dikubur di tanah, di kubur batu, dikremasi, dilarung di laut, dan sebagainya. Tahukah kamu, sekarang ada cara penguburan baru, diterbangkan ke langit.

Layanan penguburan di ruang angkasa ini adalah ide Alex Clements, seorang pengusaha dari Kentucky, Amerika Serikat. Dia dan koleganya di Mesoloft meluncurkan layanan pengiriman abu jenazah jauh dari permukaan Bumi.

Mesoloft adalah satu dari sekian banyak startup di industri pemakaman yang sedang naik daun di AS. Didirikan pada 2014, Mesoloft telah mengirimkan ratusan gram abu jenazah ke langit.

“Sedang terjadi pergeseran besar dalam industri ini,” kata Clements, seorang ahli teknik mesin dan kepala operasi Mesoloft. “Saya rasa orang-orang mulai bosan menaruh jenazah di dalam kotak dan dikubur di tanah.”

Beberapa dekade lalu, kremasi masih tabu di antara orang AS. Seperti dilansir Popular Science, pada 1980, kurang dari 10 persen orang Amerika yang dikremasi. Tapi pada 2015 untuk pertama kali lebih banyak orang yang dikremasi ketimbang dikebumikan dan angkanya terus bertambah.

Pada saat yang sama, metode pengebumian dianggap tak lagi ramah lingkungan. Berdasarkan data Asosiasi Direktur Pemakaman AS, makin banyak polusi yang disebabkan oleh bahan formalin untuk pengawetan jenazah. Begitu juga polusi CO2 akibat pembuatan peti mati.

Sementara itu, cara penanganan orang mati juga makin canggih, makin personal, dan bisa didesain agar penanganan kematian tak bikin stres. “Internet telah menyediakan platform bagi siapa saja untuk mencari apa yang mereka inginkan,” kata Clements.

Lantas bagaimana cara pengiriman abu jenazah ke langit? Mesoloft memiliki sistem balon yang memasang tarif mulai US$4.500 untuk sekali pengiriman.

Mereka menerbangkan abu jenazah sampai ketinggian 24.000 meter dari permukaan Bumi. Saat paket mencapai ketinggian sekitar 24.000 meter, sebuah robot kecil yang dioperasikan sebuah komputer kecil berbasis open source bernama Arduino, secara otomatis melepaskan abu jenazah.

Proses pengiriman didokumentasikan melalui sebuah kamera yang dipasang di balon dan setelah jatuh ke Bumi, kamera itu akan dilacak menggunakan GPS dan hasilnya bisa diberikan kepada keluarga.

Ada cara lain. Di Alabama, ada perusahaan bernama Holy Smoke yang memakai peluru buatan sendiri untuk menangani abu jenazah. Thad Holmes dan Clem Parnell, sang pendiri perusahaan, mengatakan ide mereka dimulai ketika merasa bosan dengan cara penguburan yang itu-itu saja. Muncul ide untuk memasukkan abu jenazah ke dalam peluru shotgun.

Pelanggan Holy Smoke dapat mengirimkan sekitar 400 gram abu jenazah keluarganya ke perusahaan itu dan dua sampai empat pekan kemudian akan menerima 250 peluru shotgun, 120 peluru pistol atau senapan. Biayanya, sekitar US$1.050. Kalau pelanggan ingin abu jenazah dimasukkan ke kembang api, biayanya US$3.000.

“Kami ingin menekankan kepada keluarga almarhum, tak apa berduka, tapi setelah berduka saatnya untuk merayakan kehidupan,” kata Holmes.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.
%d blogger menyukai ini: