Press "Enter" to skip to content

Arachnid Ini Aneh, Seperti Serigala Bertelinga Kelinci

Alam ini kadang-kadang aneh banget. Bahkan, dalam kerja peneliti biologi sehari-hari, mereka kerap menemukan sesuatu yang sungguh aneh di alam. Contoh kasus adalah arachnid aneh yang difoto oleh ilmuwan alam Andreas Kay di hutan hujan Amazon Ekuador pada bulan Juli 2017.

Coba deh perhatikan. Arachnid ini seperti memiliki kepala kecil serigala hitam. Atau.. kelihatannya seperti ada kelinci di punggungnya. Sebenarnya makhluk apa sih ini?

Arachnida adalah kelas hewan invertebrata Arthropoda dalam subfilum Chelicerata. Istilah arachnid berasal dari bahasa Yunani άράχνη atau arachne, berarti laba-laba. Ini juga merujuk pada figur mitologi Yunani, Arachne. Di dalamnya termasuk hewan seperti laba-laba, kalajengking, serta ketonggeng. Nama kelas arachnida berasal dari kata arachne = laba-laba. Anggotanya meliputi kalajengking, laba-laba, dan tungau.

Sedangkan hewan yang sedang kita bicarakan ini ukurannya sebesar ujung jari. Ia bukan laba-laba meski penampilannya begitu. Oleh para ilmuwan ia diberi nama bunny harvestman (Metagryne bicolumnata), satu jenis arachnid yang lebih dikenal dengan nama “daddy longlegs”.

Metagryne bicolumnata berada di ordo Opiliones. Ada lebih dari 6.650 spesies harvestmen di seluruh Bumi ini. Dan dari fosil diketahui bahwa hewan ini sudah ada di Bumi sejak lama. “Bertentangan dengan keyakinan umum Harvestman tidak memiliki kelenjar racun dan sama sekali tidak berbahaya,” kata Kay, seperti dilansir Science Alert.

“Penuai telah ada selama setidaknya 400 juta tahun dan hidup bahkan sebelum dinosaurus,” katanya lagi.

Spesies ini ditemukan pada 1959 oleh pakar arachnid dari Jerman, Carl Friedrich Roewer. Mengapa kepalanya aneh? Para ilmuwan belum pasti. Untuk beberapa alasan, arachnid telah mengembangkan tubuh gelap, punya dua tonjolan seperti telinga, dan mata palsu berwarna kuning cerah. Mata aslinya ternyata terletak jauh di bawah tubuhnya.

Kay punya hipotesa, bahwa tubuh yang unik ini memberikan keuntungan bagi si arachnid, karena dia akan tampak menjadi lebih besar kepada predator. Cuma, hipotesa ini belum diuji sih. Selain itu, arachnid ini memang belum banyak dipelajari sejak pertama kali ditemukan.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.