Apakah Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke-30 yang akan digelar pada 7-10 Agustus 2019 mendatang sudah siap untuk dilaksanakan? Sudah siapkah Wamena menyelenggarakan pagelaran budaya yang sangat menarik ini? Pertanyaan yang harus dijawab, karena berdasarkan pengamatan di kota Wamena, situasinya meragukan.
Di Kota Wamena, jalan-jalan beraspal sebagian berlubang, contohnya terlihat jalan depan Mal Wamena, sebagai salah satu pusat keramaian di kota ini. Trotoar juga banyak berlubang sehingga membahayakan pejalan kaki yang melintas.
Hal yang menyedihkan pula, di ujung landasan Bandara Wamena terdapat banyak sampah yang berserakan. Sebagai pintu masuk ke Wamena, pemandangan ini sungguh tak enak dilihat.
Internet sebagai akses informasi juga masih memprihatinkan, sebab kecepatannya masih tak bisa diandalkan.
Banyak juga wisatawan yang mengeluhkan soal keberadaan warga yang mabuk berkeliaran di jalan. Ini sangat mengkhawatirkan. Sebab, walaupun FBLB dilaksanakan di Distrik Walesi, tetapi wisatawan lebih banyak menginap di Kota Wamena. Pada pagi hari mereka pergi ke lokasi festival, sore harinya kembali ke penginapan.
Ratusan wisatawan asing tercatat selalu mengunjungi FBLB tiap tahunnya. Oleh sebab itu, semua pihak, baik masyarakat, dinas terkait harus bersama-sama menyukseskan FBLB 2019, yang tinggal satu bulan ke depan.
Masih cukup waktu untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) Bisa dihubungi di Instagram: @surotohari
Be First to Comment