Press "Enter" to skip to content
dok. Pixabay

10 Perilaku Aneh Hewan Sepanjang 2019

Alam liar selalu punya cerita yang mengagumkan sekaligus seringkali aneh-aneh buat kita. Sepanjang 2019, ada banyak temuan atau penelitian mengenai hewan di alam liar, mulai dari semua yang jadi zombie sampai komodo betina yang bisa hamil tanpa bantuan pejantan. Kami sarikan 10 ceritanya, yang dilansir dari Live Science, untuk kalian semua:

Semut kanibal

Semut ini ditemukan di bunker nuklir yang sudah diabaikan di barat Polandia. Untuk bertahan hidup, semut ini ternyata saling makan memakan. Penelitian mendapati di sejumlah lokasi lain fenomena yang sama. Ketika mereka terperangkap di suatu tempat, semut itu saling membunuh dan memakan. Hiiii

Camar tak suka dipelototi

Bagaimana caranya supaya camilan yang kita bawa tak dirampas burung camar di pantai? Caranya gampang, pelototi saja camar itu dan mereka akan pergi. Ini adalah hasil penelitian terharap burung camar herring di pantai Cornwall, Inggris. Ketika peneliti memelototi burung-burung itu, maka sejumlah makanan yang dibawa oleh peneliti, seperti kentang goreng, akan diabaikan.

Semut zombie

Gara-gara jamur Ophiocordyceps kimflemingiae, semut-semut menjadi bak zombie. Mereka akan berkeliaran tanpa tujuan kemudian merangkak ke semak lalu mati. Perilaku mereka seperti dipengaruhi oleh pengontrol pikiran, yaitu jamur tadi. Entah bagaimana caranya, jamur itu akan mengarahkan semut untuk menggigit keras permukaan tanaman di sekitarnya lalu tetap menggigit dengan keras sampai mati.

Tardigrade makan mulutnya sendiri

Kita sudah tahu tardigrade, makhluk invertebrata yang ukurannya mikroskopis, tenyata suka makan mulutnya sendiri. Ahli biologi Rafael Martín-Ledo mengambil tardigrade dari sungai Saja di Spanyol utara dan menemukan kristal aneh di perut ‘beruang air’ itu. Martín-Ledo curiga bahwa potongan-potongan berkilauan itu mungkin berupa aragonit, mineral yang terbuat dari karbon dan kalsium yang ada di mulut mereka.

Kakatua ikut irama

Kakatua jambul jambul bernama Snowball mengilhami studi ilmiah tentang tarian burung. Snowball menjadi viral di YouTube ketika dia menari spontan mengikuti lagu Backstreet Boys. Penasaran, tim ilmuwan memainkan lagu-lagu lain untuk kakatua dan menemukan bahwa ia secara konsisten menyinkronkan gerakannya dengan irama lagu. Snowball bahkan punya gerakan yang benar-benar baru, dan mengimprovisasi gerakan yang berbeda untuk mengikuti nada tertentu.

Pesta ‘seks’ mematikan jangkrik

Jangkrik yang terinfeksi jamur tertentu telah melakukan pesta seks sampai bokong mereka lepas dan mati. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, jamur Massopora mengandung sejumlah bahan kimia, termasuk jejak amfetamin dan halusinogen, yang membuat jangkrik jatuh ke dalam hiruk-pikuk pesta seks, bahkan sesama jantan mencoba bersanggama dengan sesama jantan.

Kerang makan batu

Baru-baru ini ilmuwan menemukan sejenis kerang yang disebut shipworm punya camilan yang aneh: batu. Kerang ini punya semacam sekop di badannya untuk menggali batu, mengunyahnya dan mengeluarkan pasir halus. Untuk apa dia makan batu?

Piton makan piton

Seorang pria Australia memindahkan seekor ular piton raksasa dari rumahnya. Hewan itu memakan makanan terakhirnya – yang kebetulan adalah seekor ular piton lain. Piton yang dimakan tampak lebih besar daripada yang memakannya. Piton memang bisa memangsa hewan yang lebih besar dari tubuhnya sendiri.

Tikus menyerang Albatros dewasa

Tikus rumah yang invasif telah menyerang albatros dewasa di Situs Warisan Dunia Pulau Gough di Atlantik Selatan. Tikus sering membunuh anak elang laut itu dan memakan unggas itu hidup-hidup. Tetapi tidak ada yang pernah menyaksikan tikus menyerang elang laut dewasa. Albatros hanya bertelur satu tahun sekali, jadi perilaku tikus ini bisa jadi masalah bagi populasi burung itu. Jadi tikus itu perlu diberantas.

Komodo tak perlu jantan untuk reproduksi

Hai komodo jantan, jangan macam-macam. Komodo betina dapat bereproduksi tanpa terlebih dahulu menerima sperma dari jantan. Perilaku ini ditemukan pada Flora, komodo di Kebun Binatang Chester, London. Komodo betina ini dapat bertelur selama delapan tahun ini setelah menjalani partenogenesis, sebuah “konsepsi perawan.” Bentuk reproduksi ini telah diamati pada 70 spesies vertebrata, termasuk ular dan kadal, tetapi tidak pernah terjadi sebelumnya pada seekor komodo. Setelah partenogenesis, telur-telur yang tidak dibuahi berkembang menjadi dewasa dan menghasilkan keturunan jantan. Ini berarti seekor komodo betina yang terisolasi secara teori dapat memulai koloni baru sendiri. Wow.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.