Sudah pada tahu dong kalau unta itu memiliki kemampuan yang luar biasa, mampu tidak minum selama berhari-hari? Penelitian terbaru menemukan rahasia di balik kemampuan hebat binatang gurun ini.
Dilansir dari Science Alert, kita sudah tahu bahwa unta memiliki trik biologis, termasuk hidung yang besar dan rumit untuk mengambil air dari udara yang keluar dari tubuh mereka dan memodifikasi darah yang sanggup menghadapi kondisi dehidrasi.
Unta mampu minum ratusan liter air dalam hitungan menit lalu diserap perlahan untuk mencegah kejutan osmotik. Kejutan osmotik adalah disfungsi fisiologis yang disebabkan oleh perubahan mendadak konsentrasi zat terlarut di sekitar sel, yang menyebabkan perubahan cepat dalam pergerakan air melintasi membran selnya. Selain itu, suhu tubuh unta berfluktuasi dari 31 hingga 41°C untuk mengurangi keringat.
Tapi sebuah penelitian terbaru menemukan rahasia kemampuan ini di level sel.
Kalau manusia kekurangan air, ginjal kita akan berusaha menjaga kelembaban tubuh kita sebanyak mungkin. Air akan disaring ke dalam tubulus di daerah yang disebut korteks, di mana air kemudian mengalir ke bagian lain yang disebut medula. Di sini ion garam terlarut dipompa melintasi membran untuk menciptakan ketidakseimbangan sehingga air akan dipaksa kembali ke darah dan sisanya dibuang sebagai limbah melalui urin.
Tapi unta melakukan proses pengambilan kembali air ini secara ekstrem. Mengkonsentrasikan urin mereka ke tingkat yang takkan bisa dilakukan oleh manusia.
Sebuah penelitian besar dilakukan terhadap gen yang ada di dalam sel ginjal unta Arab (Camelus dromedarius). Tim peneliti membandingkan unta yang mengalami dehidrasi dan unta yang baru saja minum air (rehidrasi).
“Kami mengidentifikasi ratusan gen dan protein yang secara signifikan mengubah baik korteks dan medula ginjal pada unta yang dehidrasi dan rehidrasi,” kata psikolog hewan dari University of Bristol, Fernando Alvira Iraizoz.
Banyak gen yang ekspresinya berubah saat unta dehidrasi tampaknya terlibat dalam upaya menekan zat lemak kolesterol dalam sel ginjal mereka. Peneliti mendapati bahwa unta yang dehidrasi memiliki lebih sedikit kolesterol di dalam membran sel ginjal mereka dibandingkan yang rehidrasi. Kode gen untuk mentransportasikan ion dan air di seluruh membran sel juga bereaksi lebih banyak pada unta yang dehidrasi.
“Penurunan jumlah kolesterol dalam membran sel ginjal akan memfasilitasi pergerakan zat terlarut dan air di berbagai bagian ginjal – sebuah proses yang diperlukan untuk menyerap kembali air secara efisien dan menghasilkan urin yang sangat pekat, sehingga menghindari kehilangan air,” tutur penulis studi yang diterbitkan di Communication Biology itu.
Be First to Comment