Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan desain pembangkit listrik tenaga nuklir generasi baru yang disebut Pembangkit Listrik dan Uap-panas Industri berkapasitas 40 megawatt thermal (PeLUIT-40).
Peneliti Ahli Pertama Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir (PRTRN) BRIN Muksin Aji Setiawan mengatakan PeLUIT-40 adalah PLTN dengan desain generasi baru, yaitu reaktor generasi 4 High Temperature Gas-Cooled Reactor (HTGR) dengan fitur keselamatan yang lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya.
“Pada desain ini dibuat tidak mungkin terjadi kejadian seperti di Fukushima atau Chernobyl,” ucap Muksin, dalam siaran pers BRIN. “PeLUIT-40 sebagai salah satu pilihan untuk energi bersih di Indonesia, karena dia tidak menghasilkan emisi karbon. Sehingga, jika menjadi salah satu pembangkit listrik yang dominan di Indonesia, maka tidak akan menambah emisi karbon.”
Muksin berharap, sosialisasi ini akan memberikan pemahaman kepada masyarakat umum bahwa SDM di Indonesia mampu menjalankan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Diharapkan juga agar tidak ada ketakutan di masyarakat mengenai PLTN, dan menepis anggapan bahwa SDM di Indonesia belum mampu mengendalikan.
Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN Syaiful Bakhri mengatakan PeLUIT-40 merupakan kelanjutan dari proyek Reaktor Daya Eksperimental yang sudah dilakukan sejak 2015.
“Desain PeLUIT-40 nantinya tidak hanya menghasilkan listrik, tetapi juga uap yang panasnya dapat digunakan untuk berbagai macam proses panas yang dibutuhkan oleh industri. Misalnya, untuk pembuatan hidrogen dan desalinasi,” kata Syaiful. “Banyak sekali aplikasinya yang bisa kita pakai, karena suhunya relatif tinggi, sekitar 522 derajat.”
Saat ini, BRIN bekerja sama dengan Institute of Nuclear and New Energy Technology (INET) Tsinghua University melakukan review terhadap desain PeLUIT-40. Diharapkan pembangkit ini akan menggunakan lebih banyak bahan baku lokal dan manufaktur dalam negeri. Pengerjaan desain PeLUIT-40 dilakukan di laboratorium milik BRIN, dibantu review desain oleh INET Tsinghua University dengan program Joint Laboratory.
Be First to Comment