Coba deh perhatikan kecoak. Hewan ini kalau berjalan atau berlari menuju tembok, tidak akan mengurangi kecepatan dan biasanya menabrak tembok dengan kepala terlebih dahulu. Alih-alih pusing, perilaku itu rupanya ada untungnya buat binatang yang menjijikkan bagi sebagian orang itu.
Penelitian yang dimuat di Journal of the Royal Society Interface terbitan 13 Februari mendapati bahwa kecoak kecil yang memiliki rangka luar yang kuat, menggunakan kepala mereka seperti bumper pada mobil. Saat kepalanya membentur tembok, tubuhnya akan melenting ke atas pada sebuah sudut, sehingga dia bisa memanjat lebih cepat ketimbang harus mengerem dulu.
Cara kecoak membenturkan kepala ini begitu efisien sehingga ada peneliti yang telah membuat robot kecil yang memanfaatkan kepalanya seperti itu sebelum memanjat.
Kalau binatang lain memanfaatkan sensor dan otaknya untuk menghindarkan hambatan atau langkah fatal, kecoak justru memakai tubuhnya sendiri untuk menghasilkan momentum yang bisa membuat mereka melakukan manuver melarikan diri yang hebat.
Peneliti mengetes 18 kecoak jantan yang berlari di atas kertas menuju tembok. Dengan kecepatan rekam video sampai 500 frame per detik dan memakai software pelacak gerakan, peneliti menganalisis transisi kecoak dari permukaan datar ke permukaan vertikal.
Kalau dengan mata telanjang, transisi itu kurang terlihat jelas. Sedang dengan video gerak lambat, tampaklah bahwa kecoa memakai dua strategi, salah satunya adalah menubruk tembok dengan kepalanya sehingga tubuhnya terangkat dan membentuk postur memanjat. “Dan strategi inilah yang paling efisien,” kata Kaushik Jayaram, sang pemimpin studi, dari Institut Wyss di Universitas Harvard, seperti dikutip Live Science.
“Mereka akan kabur 20 persen lebih cepat ketimbang mendarat dengan kaki dulu lalu memanjat tembok,” kata Jayaram lagi. “Di alam, 20 persen peningkatan kecepatan itu sangat membuat perbedaan antara hidup dan mati.”
Be First to Comment