Press "Enter" to skip to content
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir (Foto Ulleo/Pixabay)

Indonesia juga Punya Reaktor Nuklir, Dipakai untuk Apa?

Indonesia itu juga memiliki reaktor nuklir. Malah ada tiga unit dan salah satunya, Reaktor Kartini, yang berlokasi 30 kilometer dari puncak Gunung Merapi, Yogyakarta, baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 39. Reaktor Kartini itu beroperasi pada 25 Januari 1979 dan diresmikan pada 1 Maret 1979 oleh Presiden Suharto.

Reaktor ini diberi nama Kartini untuk mengenang jasa pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini. Pada saat didirikan, ia adalah reaktor nuklir kedua yang dimiliki Indonesia. Reaktor nuklir pertama adalah Reaktor Triga Mark II yang diresmikan pada 1965 di Bandung.

Sedang reaktor ketiga adalah Reaktor MPR RSG-GA Siwabessy yang didirikan di Serpong, Banten, pada 1987.

Reaktor Bandung berkapasitas 250 kW saat diresmikan, lalu ditingkatkan menjadi 2 MW pada tahun 2000. Sedang reaktor Yogyakarta, berkapasitas 100 kW. Adapun reaktor MPR RSG-GA Siwabessy berkapasitas 30 MW.

Untuk apa saja reaktor nuklir itu dimanfaatkan?

Sejak didirikan pada era 1960-an, reaktor nuklir di Indonesia lebih berfungsi sebagai sarana riset. Diawali dengan riset bahan bakar dan uji keselamatan reaktor. Kini reaktor dipakai untuk memproduksi listrik, penelitian bidang medis, manipulasi genetika, dan agrikultur.

Pada perayaan ulang tahun Reaktor Kartini, seperti dilansir dari ristekdikti.go.id, baru-baru ini, Kepala Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA), Dr. Susilo Widodo mengatakan agar pengelola reaktor berusaha terus meningkatkan performa reaktor itu. Masalah penuaan tidak hanya dialami fasilitas, tapi juga operatornya, banyak yang segera pensiun. Oleh sebab itu, harus mendapat perhatian serius.

Dia mengatakan, dalam hal utilisasi, meski reaktor Kartini itu kecil, dalam waktu ke depan akan diluncurkan penelitian SAMOP (Subcritical Assembly for Mo-99 Production) yaitu penelitian untuk memproduksi isotop berbasis sub critical assembly untuk produksi Molibdenum. Litbang SAMOP ini merupakan program pengembangan produksi radioisotop Mo99 menggunakan fasilitas-fasilitas nuklir yang telah ada di PSTA.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.