Press "Enter" to skip to content
Dok. JJ Harrison/commons.wikimedia.org

Bandikut, ‘Bandit’ di Lahan Pertanian Papua

Tikus babi atau bandekut, atau bandikut, dalam bahasa Inggris bandicoot (perorcytes), orang Papua menyebutnya kusu tanah hidup di permukaan tanah.

Bandikut merupakan mamalia marsupial endemik Papua, Papua Nugini dan Australia. Mamalia berkantung seukuran marmut ini memiliki kaki depan pendek dengan tiga cakar yang tajam, sedangkan kaki belakangnya memanjang mirip kaki kanguru. Bandikut memiliki moncong yang runcing mirip tikus namun berekor pendek.

Cakar pada kaki depan bandikut begitu cekatan untuk menggali umbi-umbian dari dalam tanah.

Kaki belakang yang panjang membuat bandikut mampu melompat jauh seperti kanguru.

Bandikut merupakan musuh petani, ia akan memakan ubi jalar, singkong atau tanaman jagung di kebun.

Bandikut ditangkap dengan cara dijerat atau diburu menggunakan anjing pada malam hari. Karena alih fungsi lahan maka saat ini bandikut banyak dijumpai di perkebunan kelapa sawit. Ia akan memakan sisa-sisa biji sawit yang jatuh saat panen. Selain itu, bandikut juga memakan serangga.

Penulis: Hari Suroto (Arkeolog, tinggal di Jayapura)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.