Press "Enter" to skip to content

Cuma di Papua, Babi Dipakai untuk Membajak Lahan Tani

Ternak babi bagi Suku Moile yang tinggal di Distrik Minyambow, Pgunungan Arfak, Papua Barat adalah kekayaan bernilai tinggi. Sebab babi Papua (Sus Papuensis) atau babi hutan (Sus Niger) membantu mereka dalam mengolah lahan kebun.

Suku Moile menyebut Na Temti yang berarti babi yang selalu mencungkil tanah.

Mengolah tanah dengan babi bagi Suku Moile merupakan cara efektif dan efisien karena petani tradisional Moile tidak mengeluarkan biaya operasional untuk menyewa mesin atau orang untuk membajak.

Caranya yaitu pagar kebun dibuka, babi dibiarkan bebas berkeliaran masuk kebun untuk mengais-ais dan mencungkil tanah sedalam 10 hingga 30 cm. Babi-babi ini mencari sisa-sisa panen yaitu ubi jalar, kentang, singkong dan keladi.

Hitungannya, jika 10 ekor babi masuk kebun maka diperkirakan dalam satu minggu akan mengolah tanah sekitar satu hektare.

Selain babi milik sendiri, babi milik petani lain masuk bebas mencungkil kebun yang akan ditanam.

Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.