Press "Enter" to skip to content
Quoll: commons.wikimedia.org/Leonard G/PublicDomain

Mengapa Mamalia Jadi Nokturnal?

Hewan berbulu yang menyusui anaknya disebut dengan mamalia. Sebagian mamalia aktif pada malam hari atau nokturnal. Sejak kapan mamalia memiliki kebiasaan keluar pada malam hari?

Ternyata hal ini berawal sejak Zaman Dinosaurus. Pada waktu itu nenek moyang mamalia berukuran sangat kecil, nyaris seukuran tikus, dan sebagian besar adalah hewan malam. Kebiasaan untuk hanya keluar pada malam hari ini sebenarnya dimaksudkan untuk menghindari dari kemungkinan dikenali dan dimangsa oleh hewan-hewan karnivora besar sebangsa reptil yang menjadi penguasa daratan pada masa itu. Mamalia menjadi penguasa daratan sekitar 65 juta tahun yang lalu setelah punahnya dinosaurus.

Setelah punahnya dinosaurus, untuk jangka waktu yang lama sebelum adanya manusia di bumi, mamalia tidak memiliki musuh yang harus ditakuti. Sehingga kebiasaan aktif pada malam hari nyaris tidak ada.

Hal itu berubah ketika kehadiran manusia modern – manusia yang ciri fisik dan kepintarannya sama dengan kita- sekitar 200000 tahun yang lalu di Afrika.

Nenek moyang orang Papua tiba di Teluk Huon, Papua Nugini sekitar 50000 tahun yang lalu. Mereka kemudian menjadi pemangsa utama mamalia.

Untuk melindungi dirinya dari kejaran manusia, sebagian besar mamalia berubah menjadi hewan malam. Mamalia yang aktif pada malam hari di Papua yaitu quoll, tikus tanah berkantung, kuskus, walabi dan kanguru pohon.

Mengenal Mamalia

Mamalia adalah hewan berbulu yang menyusui anaknya. Berdasarkan organ reproduksi terdapat dua jenis mamalia yaitu plasenta dan marsupial. Mamalia yang tergolong sebagai plasenta adalah hewan yang embrionya berkembang dalam perut induknya sampai siap dilahirkan. Setelah dilahirkan, umumnya bayi-bayi itu tetap berada di bawah perlindungan induknya sampai kurun waktu tertentu.

Pengertian mamalia marsupial adalah hewan yang tidak berplasenta, embrionya hanya dalam perut induk dalam waktu yang pendek dan saat lahir, bayi yang baru lahir biasanya langsung merangkak keluar dari perut induknya dan kemudian tinggal dalam kantung induknya. Bayi ini dipelihara dalam kantung induk, susu induk terdapat di dalam kantung sehingga bayi disusui di dalam kantung. Di Indonesia, mamalia plasenta banyak ditemukan di wilayah barat Indonesia. Mamalia marsupial lebih banyak dijumpai di wilayah timur Indonesia. Mamalia marsupial ini yaitu kanguru tanah, kanguru pohon, walabi, kuskus dan tikus tanah berkantung.

Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.