Di Bogor ada Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang memiliki lebih dari 2 juta koleksi spesimen fauna, sebagian adalah spesies-spesies asli Indonesia, baik yang disimpan maupun dipamerkan. Tiap tahun koleksi museum ini bertambah. Bagaimana cara merawat spesimen fauna sebanyak itu? Mari kita tanya kepada Dhian Dwibadra, Koordinator Pengelolaan Koleksi di MZB.
Dhian menjelaskan, suhu ruang penyimpanan spesimen harus terus dipantau dan dijaga pada suhu 18-22 derajat celcius dan kelembaban di dalam ruangan juga tetap dijaga pada angka 45-60 persen. Kalau tidak dijaga, itu dapat mempengaruhi keawetan koleksi museum. Koleksi bisa rusak, kotor, dan sulit dibersihkan.
Pengawetan spesimen di MZB dilakukan dengan cara kering dan basah, tergantung pada karakter morfologinya. “Misalnya jenis burung dan mamalia masuk dalam koleksi kering, sedangkan reptil masuk dalam koleksi basah karena akan mengkerut jika tidak disimpan dalam cairan,” ujar Dhian dalam keterangannya.
Koleksi kering disimpan dengan cara dikeringkan kemudian ditusuk dengan jarum. Sedangkan koleksi basah disimpan dalam tabung kaca dan direndam alkohol 70%.
Volume alkohol pada koleksi basah harus diperhatikan dan kejernihannya juga harus terus dijaga. Alkohol pada koleksi basah harus diganti jika sudah keruh atau berkurang. Spesimen harus terus teremdam alkohol, jika sudah hampir habis, harus segera ditambah. Sementara untuk koleksi kering, jarum spesimen harus diganti jika sudah berkarat. Koleksi juga secara berkala dibersihkan dari debu.
Oh iya, kamu juga harus tahu bahwa penyimpanan koleksi spesimen fauna berada di Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang berada di Cibinong Science Center-Botanical Garden, Cibinong Jawa Barat. Sementara koleksi yang dipamerkan untuk umum berada di area Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat. Di museum ini dipamerkan 122 display dari 954 jenis fauna Indonesia.
Be First to Comment