Press "Enter" to skip to content
Image by EK_Song from Pixabay

Sendok Timbulkan Percikan Api dalam Microwave, Ini Alasannya

Microwave adalah perangkat elektronik yang membantumu antara lain memanaskan makanan secara instan. Tapi tak semua material boleh kamu masukkan ke dalam microwave. Contohnya adalah logam. Kalau misalnya kamu ketinggalan sendok di microwave, akan terjadi percikan api. Tapi jangan panik dulu.

Tulisan ini bermaksud menyingkapkan mengapa benda logam bisa menimbulkan percikan api di dalam microwave. Untuk menjawabnya, kita terlebih dahulu mengetahui bagaimana cara kerja microwave.

Microwave bekerja dengan mengandalkan satu perangkat yang disebut magnetron, sebuah tabung vakum di mana medan magnet dialirkan. “Perangkat ini kemudian memutar elektron di sekitarnya untuk kemudian menghasilkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.5 gigahertz (atau 2,5 miliar kali per detik),” kata Aaron Slepkov, seorang fisikawan dari Trent University di Ontario, seperti dikutip Live Science.

Untuk setiap material ada frekuensi-frekuensi khusus yang dapat menyerap cahaya dengan baik. Frekuensi 2,5 GHz adalah frekuensi yang cocok untuk air. Lantaran kebanyakan benda di Bumi ini mengandung air, maka makanan yang dimasukkan ke dalam microwave akan menyerap energi dari microwave dan berangsur panas. Tapi lantaran frekuensinya terlalu tinggi, molekul air yang menyerap panas itu hanyalah di bagian permukaan, sedang molekul air di bagian dalam masih dingin.

Kembali ke soal logam tadi, ketika microwaves berinteraksi dengan bahan logam, elektron-elektron pada permukaan material itu terkulai. Ini tidak akan jadi masalah jika seluruh permukaan logam cukup mulus. Tetapi ketika ada tepian tajam, pada garpu, muatan dapat menumpuk dan menghasilkan konsentrasi tegangan yang tinggi. “Ketika terlalu tinggi, tumpukan tegangan itu akan merobek elektron di molekul udara dan menciptakan percikan dan molekul yang terionisasi (terisi arus listrik),” ujar Slepkov.

Partikel yang terionisasi itu kemudian menyerap gelombang mikro, bahkan lebih kuat daripada air, sehingga begitu percikan muncul, lebih banyak gelombang mikro yang tersedot, mengionisasi lebih banyak molekul, sehingga percikan tadi menumpuk, tumbuh seperti bola api. 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.