Perairan darat, seperti danau, sungai, dan waduk sangat perlu dilestarikan. Sebab, perairan itu adalah habitat bagi banyak organisme air yang saling berinteraksi satu sama lain dalam satu ekosistem. Ketika ekosistem rusak, dampaknya akan dirasakan oleh manusia juga. Ekosistem perairan darat sangat berpengaruh pada kebutuhan vital kehidupan manusia seperti irigasi, pasokan air untuk akuakultur, pemenuhan air untuk kebutuhan rumah tangga, pembangkit listrik tenaga air, wisata dan habitat satwa liar.
Untuk itu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencoba mengidentifikasi berbagai masalah yang ada dalam upaya pelestarian ekosistem perairan darat di Indonesia, dan memberikan solusi. Khusus untuk danau, Indonesia memiliki banyak danau tapi danau yang memiliki keanekaragaman hayati sangat tinggi dengan spesies yang endemik tak banyak jumlahnya. Itulah sebabnya, LIPI kemudian menginventarisasi ada 15 danau prioritas untuk dilestarikan.
Ke-15 danau prioritas itu adalah: Rawapening di Jawa Tengah, Rawa Danau di Banten, Batur di Bali, Toba di Sumatera Utara, Kerinci di Jambi, Manunjau dan Singkarak di Sumatera Barat Poso di Sulawesi Tengah, Mahakam-Semayang-Jempang di Kalimantan Timur, Melintang dan Tondano di Sulawesi Utara, Tempe dan Matano di Sulawesi Selatan, Limboto di Gorontalo, Sentarum di Kalimantan Barat, dan Sentani di Papua.
“Di danau-danau tersebut perlu dipertahankan keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan upaya untuk mempertahankan fungsi ekosistemnya,” tutur Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Zainal Arifin, dalam keterangannya.
Be First to Comment