Press "Enter" to skip to content

Mengapa Ada Orang Kidal dan Kanan?

Saya teringat seorang saudara yang buru-buru membetulkan sikap tangan anak bungsunya yang suka menggunakan tangan kiri untuk melakukan banyak hal. Terkhusus menulis. Menurutnya, tangan kiri itu tak sopan. Tangan kiri biasa dipakai untuk membersihkan kotoran. Bersalaman dengan tangan kiri itu tak patut. Banyak lagi.

Tapi benarkah pandangan seperti itu? Mengapa ada orang yang kidal dan mengapa ada lebih banyak orang yang condong ke tangan kanan?

Ada orang-orang yang disebut ambidextrous, mereka bisa menggunakan tangan kiri dan tangan kanan sama seimbangnya. Tapi secara umum, manusia akan cenderung memilih satu saja, tangan kanan atau kidal.

Menurut penelitian, seperti dilansir Live Science, sebanyak 85-90 persen orang adalah adalah tangan kanan. Tidak ada satu populasi atau bangsa pun di dunia ini, termasuk Amerika Serikat (yang kalau kita perhatikan ada saja orang yang kidal), di mana kidal menjadi mayoritas.

Kebanyakan kaum kidal juga mengalami diskriminasi. Kebanyakan peralatan, seperti gunting, pisau, notebook, dan sebagainya, didesain untuk pengguna tangan kanan. Banyak anak-anak (seperti keponakan saya tadi) yang dipaksa menulis dengan tangan kanan padahal dia mulai dengan tangan kiri.

Perihal kanan dan kiri juga kemudian punya pengertian lebih jauh. Kaum ‘kanan’ ditujukan bagi golongan konservatif dalam agama. Sedangkan kaum ‘kiri’ digolongkan kaum yang liberal bahkan komunis.

Mengapa kita cenderung memilih untuk condong dominan menggunakan salah satu tangan dan tidak kedua-duanya? Sebuah penelitian tahun 2005 di menyatakan bahwa kecenderungan kita kidal atau tidak itu ditentukan pada tahap awal perkembangan. Penelitian yang diterbitkan di jurnal Neuropsychologia ini menyatakan bahwa janin akan menunjukkan preferensi tangan di dalam rahim (dengan mengisap ibu jari satu tangan), kecenderungan yang berlanjut setelah mereka dilahirkan.

Meski tak ada gen kidal atau tidak kidal, tampaknya DNA memainkan peranan. Dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Brain: A Journal of Neurology, para peneliti di University of Oxford melihat DNA sekitar 400.000 orang di Inggris dan menemukan bahwa empat wilayah genom umumnya dikaitkan dengan kidal. Tiga dari empat daerah ini terlibat dalam pengembangan dan struktur otak. Beberapa peneliti berharap bahwa mempelajari perbedaan biologis antara kidal dan kanan dapat menjelaskan bagaimana otak mengembangkan spesialisasi di belahan kanan dan kiri.

Kidal dari perspektif evolusi juga rumit. Para peneliti mendeteksi soal kecenderungan tangan ini dalam catatan arkeologis dengan mencari ciri-ciri anatomi tertentu dalam kerangka prasejarah, seperti asimetri dalam ukuran dan kepadatan tulang lengan, dan dengan memeriksa alat prasejarah.

“Jika Anda tahu bagaimana alat itu dipegang dan bagaimana alat itu digunakan, maka Anda dapat melihat jejak keausan untuk menentukan apakah kidal atau kanan saat menggunakan alat itu,” kata Natalie Uomini, seorang ilmuwan senior di Institut Max Planck, Jerman. Para ilmuwan bahkan dapat melihat arah goresan diagonal pada gigi fosil untuk melihat tangan mana yang digunakan orang untuk merobek daging atau kulit binatang di mulut mereka.

Dari catatan arkeologis, pada akhirnya diketahui bahwa pengguna tangan kanan memang juga mendominasi selama kurang lebih 500.000 tahun. Kaum Neanderthal juga tercatat sebagai pengguna tangan kanan. Ini membuat manusia dari perspektif evolusi, lebih kuat dibandingkan dengan hewan lain. Meski berevolusi sedemikian rupa, sang kidal tetap bertahan meski tetap jadi minoritas. Sebab ternyata ada juga keuntungan kidal dan terbukti dalam beberapa hal, kidal lebih unggul.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.