Penelitian arkeologi di Pulau Roon, kerjasama Balai Arkeologi Papua dengan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Teluk Wondama berhasil menemukan Situs Batu Mawi. Situs ini terletak di atas bukit Kampung Menarbu, sisi timur Pulau Roon.
Situs ini merupakan situs prasejarah, artefak yang ditemukan berupa lumpang batu dari batu andesit, berukuran panjang 50 cm, lebar 30 cm dan tebal 20 cm. Pada masa prasejarah, lumpang batu ini berfungsi untuk menghaluskan biji-bijian atau ramuan tumbuh-tumbuhan.
Oleh masyarakat Pulau Roon, batu ini dipercaya sebagai batu yang dapat memberikan jawaban atas doa-doa mereka. Yaitu dengan mengangkat batu ini dengan dua tangan, jika terasa ringan maka permintaan akan terkabul, begitu juga sebaliknya, jika diangkat terasa berat maka permintaannya tidak terkabul.
Untuk menuju Situs Batu Mawi, dari Kampung Menarbu menggunakan perahu, menyusuri pantai dilanjutkan menyusuri sungai di dalam hutan bakau, dilanjutkan dengan mendaki bukit.
Kampung Menarbu dikenal sebagai kampung warna warni. Rumah-rumah di kampung ini berupa rumah panggung di atas permukaan air yang dicat dengan beraneka warna. Oleh pemerintah Distrik Roon, Kabupaten Teluk Wondama, kampung ini dijadikan sebagai kampung destinasi untuk mendukung Festival Pulau Roon yang diselenggarakan setiap tahunnya.
Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) Bisa dihubungi di Instagram: @surotohari
Be First to Comment