Penelitian yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Papua bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (BP4D) Teluk Wondama, Papua Barat di Pulau Rumberpon, berhasil menemukan Situs Ambesibui. Situs Ambesibui secara administratif berada di Kampung Yomakan, Distrik Rumberpon, Kabupaten Teluk Wondama.
Situs Ambesibui merupakan situs lukisan tebing prasejarah. Tebing Ambesibui berupa karst berwarna putih, terletak di tepi pantai, perairan Rumberpon. Lukisan prasejarah ini berwarna merah, keletakan gambar berada pada sekitar 120 cm hingga 5 meter dari permukaan laut.
Ambesibui berarti lukisan yang dibuat oleh orang yang tidak dikenal. Masyarakat setempat setempat tidak mengetahui siapa pembuat dan kapan lukisan ini dibuat.
Motif prasejarah yang dilukiskan di tebing ini yaitu kadal, manusia, penyu, ikan, geometris, garis silang dan bulatan.
Motif-motif ini menggambarkan kondisi lingkungan pada masa itu, selain itu juga menggambarkan aktivitas mereka yang hidup mencari ikan serta fauna laut lainnya.
Motif cicak menggambarkan kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Cicak adalah binatang yang selalu hidup di atas, bukan di permukaan tanah. Konsep religi prasejarah mengenal dunia atas adalah roh nenek moyang berada, sehingga cicak sebagai gambaran dunia atas.
Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) Bisa dihubungi di Instagram: @surotohari
Be First to Comment