Di Merauke, Papua, ada suku bernama Marind-anim. Mereka ini sangat menghargai babi. Mitos dan cerita rakyat yang dipercaya Suku Marind-anim selalu berkaitan erat dengan binatang itu.
Babi merupakan suatu lambang bagi beberapa marga mereka. Nazr misalnya adalah salah satu makhluk gaib khusus yang menjadi pelindung sekaligus pembunuh babi-babi.
Menurut mereka, pelangi berasal dari darah seekor babi besar yang memercik ke langit.
Dibandingkan dengan suku-suku di pesisir selatan Papua, Suku Marind lebih banyak memelihara babi sebagai makanan dalam upacara adat.
Pesta babi sangatlah penting bagi suku Marind. Dalam upacara inisiasi anak laki-laki dan anak perempuan, memiliki pesta babi mereka sendiri. Babi-babi dibunuh dengan cara disembelih dengan satu kali ayunan kapak, yang sebelumnya anak laki-laki duduk di atas babi tersebut.
Babi menjadi bagian penting dalam pertukaran makanan di antara keluarga dan klan. Dalam budaya tradisional Suku Marind, babi juga berkaitan erat dengan ilmu sihir, termasuk perang suku.
Babi pelihara diberi nama berdasarkan nama tempat yang mereka pernah datangi.
Suku Marind juga menghubungkan babi dengan pemujaan arwah leluhur mereka. Pesta babi merupakan penghargaan terakhir bagi orang yang meninggal. Babi dipelihara oleh perempuan Suku Marind.
Babi jantan dikebiri agar menjadi penurut dan pertumbuhan berat badannya cepat.
Di suku ini, babi-babi lebih diperhatikan dari pada anjing. Para perempuan Marind akan menangis ketika babi yang mereka pelihara disembelih dan mereka tidak ingin melihatnya ketika peristiwa tersebut terjadi.
Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) Bisa dihubungi di Instagram: @surotohari
Be First to Comment