Press "Enter" to skip to content
Image by Pexels from Pixabay

Penghargaan untuk Sosok di Balik Teknologi JPEG

Tahukah kamu teknologi JPEG? Ya! Ini adalah teknologi kompresi foto digital, yang biasanya dipakai untuk mengkompresi ukuran file foto digital yang besar. Ternyata ada pakar matematika yang berkontribusi di balik teknologi ini dan mereka baru saja menerima penghargaan paling bergengsi Princess Asturia award untuk kategori Scientific and Technical Investigation 2020.

Kata JPEG adalah akronim dari Joint Photographic Experts Group, yang menciptakan standar ini pada 1992. Tapi sejarah JPEG sebagai sebuah standar untuk file foto lebih lawas lagi, diawali mulai 1970-an. Lalu pada 1980-an ada sekelompok ahli matematika yang memberikan kontribusi mereka pada teknologi ini. Para pakar internasional itu adalah Yves Meyer, Ingrid Daubechies, Terence Tao and Emmanuel Candes.

Dilansir dari phys.org, keempatnya berkontribusi pada teori bernama “wavelets” yang menjadi kunci untuk mengembangkan sistem yang dapat mengkompresi gambar/image menjadi file JPEG 2000, yaitu versi JPEG yang lebih canggih ketimbang JPEG yang awal.

Kamu tahu, teori mereka kemudian dimanfaatkan oleh ilmuwan antariksa yang mengelola teleskop antariksa Hubble, sehingga teleskop itu dapat memotret dan fotonya dapat diterima di Bumi. Teori mereka juga membantu studi gelombang gravitasi kosmik yang disebabkan oleh benturan black hole.

Tao dan Candes kemudian mengembangkan penelitian lebih lanjut atas teori “wavelets” dan berhasil menciptakan teori dan teknik yang digunakan untuk pemindaian kesehatan melalui pemindai Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Yayasan Putri Asturia yang memberikan penghargaan itu, menyatakan penghargaan itu menandai kontribusi tertinggi matematika terhadap kehidupan sosial dan signifikansinya pada seluruh cabang ilmu pengetahuan.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.