Press "Enter" to skip to content
Image by skeeze from Pixabay

Kembalinya Paus ke Perairan Kutub, Tempat Dulu Mereka Banyak Dibantai

Paus pernah terperangkap dalam perburuan paling kelam dalam sejarah selama hampir seratus tahun di perairan kutub utara dan selatan. Di Antartika saja, selama 70 tahun, sebanyak 1,3 juta ekor paus dibunuh dan benar-benar mengancam populasi paus di kawasan tersebut.

Kini, 40 tahun setelah berakhirnya masa kelam tersebut, paus akhirnya menunjukkan tanda-tanda kembali ke perairan di mana mereka dulu diburu dan populasinya kini berkembang dengan baik. Menurut sebuah studi, sebagaimana dilansir oleh Science Alert, populasi paus biru di perairan sub-Antartika di dekat South Georgia, kian bertambah dan saat ini ditemukan 41 individu baru selama sembilan tahun terakhir.

Paus biru dulu paling banyak diburu karena ukurannya yang raksasa. Di South Georgia saja, sebanyak 3.000 ekor paus biru dibunuh setiap tahun pada masa puncak perburuan pada awal abad ke-20 yang lampau. Kembalinya si paus biru ke perairan tempat pendahulu mereka dibantai sebab di kawasan itu memang kaya dengan sumber makanan mereka.

Tanda-tanda pemulihan populasi juga tampak pada paus bungkuk (humpback whales) di barat Semenanjung Antartika. Di ujung utara di Arktik barat, populasi paus bowhead tampaknya mendekati jumlah yang terakhir terlihat pada hari-hari sebelum perburuan paus. Adapun paus fin dan minke sekarang terlihat secara teratur di Laut Chukchi dekat Alaska.

Berakhirnya industri paus memang menjanjikan pemulihan populasi mamalia laut raksasa tersebut. Habitat mereka di sini relatif masih asli dan, untuk saat ini, memiliki persediaan makanan yang cukup stabil. Beberapa masyarakat asli di Arktik memang masih melakukan perburuan paus, tapi semua dilakukan dengan hati-hati dan terkendali.

Walau begitu, bukan berarti paus dapat hidup tenang. Pemanasan global diyakini bakal memberi tekanan baru kepada habitat paus karena es kutub yang mencair, perairan yang makin hangat, sehingga mengganggu pasokan makanan mereka. Di samping masih terjadinya penangkapan ikan komersial dan polusi yang dapat mengancam mereka.

Untuk kamu ketahui, perburuan paus disebut dengan whaling dan sudah dilakukan manusia sejak 3.000 SM. Penangkapan ini mulai terorganisir pada tahun 875 dan pada abad ke-16 menjadi sebuah industri besar di Spanyol dan Prancis lalu menyebar ke seluruh dunia, terutama di jalur lintasan migrasi paus. Terancamnya populasi banyak jenis paus membuat aktivitas ini banyak dilarang dan industrinya dihentikan pada 1984. Paus diburu untuk diambil daging dan blubber, yang bisa diubah menjadi minyak yang populer pada saat revolusi industri.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.