Masih tingginya kasus COVID-19 membuat sejumlah daerah masih memberlakukan pembatasan sosial ynag ketat. Malahan di Jakarta, pemerintah mewajibkan 75 persen karyawan harus bekerja dari rumah (work from home – WFH).
WFF ini butuh konsentrasi tinggi sebab konsentrasi yang tinggi akan membuat kita lebih produktif. Berdasarkan penelitian terbaru, seperti dilansir Science Alert, aktivitas fisik seperti berlatih olahraga tertentu, ternyata akan meningkatkan daya konsentrasi orang dari segala umur.
Apa itu konsentrasi? Konsentrasi adalah kemampuan kita untuk fokus pada satu hal dan menolak distraksi. Jadi, agar kita punya konsentrasi yang bagus, kita perlu mempunyai dua aspek fungsi kognitif yang bekerja dengan maksimal.
Pertama, memberi perhatian secara terus menerus, yaitu kita dapat berfokus pada informasi tertentu pada periode waktu yang lama. Kedua, fungsi eksekutif, yaitu kemampuan kita untuk berpikir dan mengambil keputusan pada tingkat yang kompleks.
Tetapi bagaimana olahraga membantu kita meningkatkan keterampilan ini? Sebagian besar penelitian tentang pengaruh olahraga terhadap konsentrasi kebanyakan dikaitkan pada kaum muda di sekolah. Sebabnya, efek konsentrasi yang nyata adalah pencapaian akademis, seperti nilai ujian.
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik (seperti berjalan atau berlari saat istirahat) memiliki efek positif pada konsentrasi pada orang muda. Efek ini terlihat setelah berbagai bentuk aktivitas fisik termasuk berjalan, berlari, dan permainan tim. Tetapi efek ini cenderung hanya bertahan sekitar satu jam, jadi perlu dilakukan secara lebih rutin.
Penemuan lain yang sangat menarik adalah bahwa anak muda dengan tingkat kebugaran yang lebih tinggi menunjukkan konsentrasi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan anak-anak yang kurang fit. Jadi berdasarkan bukti saat ini, aktivitas fisik secara teratur tampaknya sangat penting untuk meningkatkan konsentrasi pada anak.
Meskipun ada lebih sedikit bukti pada orang dewasa, penelitian masih menunjukkan bahwa aktivitas fisik, seperti berjalan kaki atau jogging selama 20 menit, meningkatkan konsentrasi hingga satu jam setelahnya.
Tapi mengambil istirahat saat hari kerja juga ternyata dapat meningkatkan konsentrasi dan mood, dua hal yang dapat meningkatkan produktivitas.
Aktivitas fisik dan tingkat kebugaran fisik yang lebih tinggi bahkan telah terbukti bermanfaat bagi banyak bagian fungsi otak – termasuk konsentrasi – pada orang berusia 65 tahun ke atas.
Sebetulnya belum banyak informasi yang menjelaskan mekanisme di dalam tubuh kita yang dapat menjelaskan mengapa aktivitas fisik meningkatkan konsentrasi. Diduga itu lebih berkaitan dengan mekanisme psikologis, seperti perasaan menjadi lebih waspada dan memiliki mood yang lebih baik setelah aktivitas fisik. Begitu juga terjadinya peningkatan aliran darah ke otak dan perubahan dalam bagian otak yang aktif saat kegiatan olahraga dan setelahnya.
Lantas, kegiatan fisik apa yang paling oke untuk meningkatkan konsentrasi? Beberapa bukti menunjukkan olahraga yang membutuhkan pengambilan keputusan (seperti olahraga tim sepakbola atau hoki) akan berdampak bagus pada konsentrasi, sebab faktanya otak kita akan terus bekerja saat melakukan kegiatan.
Namun, olahraga dengan intensitas sangat tinggi dan melelahkan, setidaknya pada jangka waktu pendek, berdampak negatif pada konsentrasi kita. Sebab kita akan sangat sulit berkonsentrasi ketika mengalami kelelahan luar biasa.
Jadi jelas, olahraga dengan tingkat intensitas yang moderat cukup efektif untuk meningkatkan konsentrasi kita. Seperti berjalan, lari, dan bersepeda santai. Tapi disarankan agar kita melakukan olahraga yang bisa kita nikmati dan mudah dilakukan sehari-hari. Untuk mendapatkan benefit segera dan dalam jangka waktu yang lebih lama, sebaiknya kita melakukan olahraga itu secara reguler.
Oleh sebab itu, meski bekerja di rumah, sempatkan waktu untuk berolahraga sejenak ya. Biar konsentrasi kita meningkat dan produktivitas terjaga.
Be First to Comment