Pada siang hari langit terlihat berwarna biru. Menurut kalian, kira-kira apa penyebabnya? Apakah karena pantulan warna biru dari laut? Simak penjelasan lengkapnya.
Dilansir dari Live Science, langit berwarna biru karena ada interaksi antara atmosfer Bumi dengan sinar matahari. Kalian perlu tahu bahwa cahaya putih, termasuk cahaya Matahari, sesungguhnya terdiri dari banyak warna yang berbeda-beda, yang masing-masing memiliki panjang gelombang tersendiri.
Kalau mau buktinya, coba deh bikin karton bulat dan warnai dengan warna-warni. Terus putar deh karton bulat itu pada sumbunya dan kalian hanya akan melihat karton itu berwarna putih.
Ada beberapa hal yang terjadi kalau cahaya ini bertemu dengan material. Contohnya, kalau cahaya matahari menembus material transparan, seperti air, gelombang cahaya itu akan dibiaskan atau dibelokkan. Alasannya, cahaya akan berubah kecepatan saat merambat dari satu medium (udara) ke medium lain (air).
Prisma dapat memecah cahaya putih menjadi warna-warna penyusunnya, karena panjang gelombang cahaya yang berbeda dibiaskan pada sudut yang berbeda. Warna akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda saat melewati prisma.
Sedangkan cermin akan memantulkan cahaya ke satu arah. Sedangkan objek lain bisa menyebarkan cahaya ke banyak arah.
Nah, warna biru pada langit adalah hasil dari satu tipe penyebaran cahaya yang disebut Rayleigh scattering, yaitu penyebaran cahaya secara selektif dari partikel yang tidak lebih besar dari sepersepuluh panjang gelombang cahaya. Nama Rayleigh scattering ini berasal dari nama Lord Rayleigh, seorang fisikawan Inggris penerima Nobel yang menerbitkan sebuah paper tentang fenomena itu pada 1871.
Rayleigh scattering sangat bergantung pada panjang gelombang cahaya dan panjang gelombang cahaya yang lebih rendah adalah yang paling banyak disebarkan. Di atmosfer yang lebih rendah, molekul oksigen dan nitrogen kecil menyebarkan cahaya dengan panjang gelombang pendek, seperti cahaya biru dan ungu, ke tingkat yang jauh lebih besar daripada cahaya dengan panjang gelombang panjang, seperti merah dan kuning. Faktanya, hamburan cahaya 400 nanometer (ungu) adalah 9,4 kali lebih besar dari hamburan cahaya 700 nm (merah).
Meskipun partikel atmosfer menyebarkan ungu lebih banyak daripada biru (cahaya 450 nm), langit tampak biru, karena mata kita lebih sensitif terhadap cahaya biru dan karena sebagian cahaya ungu diserap di atmosfer bagian atas.
Saat matahari terbit atau terbenam, cahaya matahari harus melewati lebih banyak atmosfer untuk mencapai mata kamu. Bahkan lebih banyak cahaya biru dan ungu yang tersebar, sehingga memungkinkan warna merah dan kuning yang lebih bersinar.
Be First to Comment