Press "Enter" to skip to content
Laba-laba Cellar (foto: commons.wikimedia,org/PublicDomain)

Mitos Daddy Longlegs, Benarkah Ini Laba-Laba Paling Berbisa?

Di sejumlah negara ada legenda yang disebut Daddy longlegs. Dicirikan sebagai hewan berkaki panjang dan disebut laba-laba berbisa paling mematikan. Benarkah? Ternyata penjelasannya tidak sesederhana itu.

Istilah Daddy longlegs rupanya selama ini dialamatkan kepada tiga macam hewan, yang berbeda jenisnya dan hanya satu yang merupakan laba-laba. Inilah laba-laba yang disebut laba-laba cellar dari familia Pholcidae.

Dilansir dari Live Science, laba-laba dari familia Pholcidae ini memiliki dua segmen tubuh, delapan mata dan fang (taring) yang memiliki bisa.

Sementara Daddy longlegs lain merujuk pada harvestmen, yaitu golongan arachnids dari ordo Opiliones. Tak seperti laba-laba, binatang yang satu ini hanya memiliki satu segmen tubuh, hanya dua mata, dan tidak memiliki gigi dan bisa.

Nah, satu lagi adalah crane flies dari familia Tipulidae. Ini adalah serangga, bukan arachnid. Dengan tubuh yang panjang dan sayap mereka lebih terlihat seperti nyamuk yang berukuran besar. Tapi tak seperti nyamuk, crane tak bisa menggigit.

Jadi, jelas hanya laba-laba cellar yang bisa termasuk dalam kategori laba-laba yang berbisa. Taring cellar mirip dengan laba-laba pertapa coklat (Loxosceles reclusa), yang terkenal karena gigitannya yang berpotensi mematikan bagi manusia. Tapi cuma di situ kesamaannya.

Belum ada publikasi yang menunjukkan bahwa laba-laba cellar itu bisa menyebabkan efek beracun pada manusia. Jelas laba-laba ini bukan laba-laba paling berbisa di dunia.

Jadi, mengapa Daddy longlegs melegenda? Dari mana asal kata “Daddy“?

Dilansir dari Burkemuseum.org, orang Amerika menyebut istilah “Daddy” untuk harvestmen. Sementara orang Inggris dan Kanada, menggunakan istilah itu untuk serangga crane. Hanya sedikit yang merujuk pada laba-laba Pholcus phalangioides.

Lalu kenapa disebut “Daddy“? Tak ada yang bisa menjelaskan. Mungkin karena tak bisa dijelaskan, maka legenda itu pun bertahan dari masa ke masa.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.