Press "Enter" to skip to content

Gempa Bumi di Maroko dan Riwayatnya

Gempa magnituo 6,8 mengguncang Maroko pada 8 September. Pusatnya di Pegunungan Atlas, 71km dari Marrakesh. Lebih dari 2.500 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka, ribuan orang juga terpaksa mengungsi dan banyak orang kehilangan tempat tinggal.

Dilansir dari Live Science, gempa di Maroko disebabkan oleh aktivitas tektonik, yakni tumbukan antar lempeng di Pegunungan Atlas. Aktivitas tektonik di Maroko terutama melibatkan konvergensi lempeng Eurasia dan Nubia (Afrika). Lempeng Eurasia yang mendorong Lempeng Nubia inilah yang menyebabkan terbentuknya Pegunungan Atlas yang melintasi Maroko, Aljazair, dan Tunisia.

Tumbukan antar lempeng menyebabkan pemendekan Pegunungan Atlas, sehingga menyebabkan kegempaan di wilayah tersebut. Data dari pengukuran GPS menunjukkan pegunungan ini bergerak semakin dekat satu sama lain sekitar 1 milimeter setiap tahunnya. Pemendekan dan kompresi ini menyebabkan patahan, yaitu gesekan besar antar pelat.

Sesar-sesar ini kemungkinan besar menjadi penyebab gempa. Para ilmuwan berpendapat bahwa patahan ini telah aktif sejak lama, sejak beberapa juta tahun yang lalu.

Selain itu, sebagaimana dikemukakan oleh berbagai peneliti, Pegunungan Atlas Tinggi memiliki ciri geologi yang unik di mana lapisan terluar dan keras bumi, yang disebut litosfer, lebih tipis dari biasanya, ditambah dengan kenaikan mantel yang tidak biasa. Semua fitur ini bisa saja mempengaruhi terjadinya gempa berkekuatan tinggi ini.

Aktivitas seismik dan fenomenanya, seperti gempa bumi, bukanlah hal yang aneh di Maroko. Selama seribu tahun terakhir, gempa bumi yang melanda Maroko cenderung terjadi terutama di dua wilayah. Di lepas pantai, di sepanjang sesar transformasi Azores-Gibraltar dan Laut Alboran, dan satu lagi di darat, di sepanjang pegunungan Rif di Maroko utara dan pegunungan Tell Atlas di barat laut Aljazair.

Gempa bumi di sepanjang Sabuk Atlas lebih kecil jumlahnya, namun bukan hal yang aneh. Gempa bumi paling signifikan yang terjadi baru-baru ini terjadi pada tahun 1994, 2004 dan 2016, dengan kekuatan berkisar antara 6,0 dan 6,3. Hal ini terjadi di wilayah paling aktif secara seismik di Maroko dan juga di wilayah Mediterania barat.

Sedikit lebih jauh ke belakang, pernah terjadi gempa bumi Agadir yang dahsyat pada bulan Februari 1960, dengan kekuatan 6,3 skala Richter. Letaknya di sekitar perbatasan antara Pegunungan Atlas bagian barat dan Anti Atlas, di sebelah selatan. Diperkirakan 12.000 dan 15.000 orang tewas akibat peristiwa ini. Selain itu, di dekat lokasi kejadian baru-baru ini, terjadi lagi gempa bumi pada tahun 1955 dengan perkiraan magnitudo sekitar 5,8.

Jauh ke belakang, sebelum adanya seismometer, beberapa peristiwa penting tercatat di Maroko. Diantaranya adalah gempa Fès tahun 1624 yang diperkirakan berkekuatan 6,7 skala Richter, dan gempa Agadir tahun 1731 yang berkekuatan 6,4 skala Richter.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.