Press "Enter" to skip to content
Ilustrasi mikroba dalam tubuh (Foto: Pete Linforth/Pixabay)

Ke Mana Mikroba dalam Tubuh Setelah Kita Mati?

Selama kita hidup, di tubuh kita itu ada triliunan mikroorganisma yang penting untuk menjaga kesehatan. Mikroba ini membantu kita mencerna makanan, memproduksi vitamin yang esensial, melindungi tubuh dari infeksi, dan menjalankan banyak fungsi penting lainnya.

Dilansir dari the Conversation, dengan prinsip simbiosa mutualisma, mikroba ini bisa hidup dalam tubuh kita karena tubuh kita memberikan mereka lingkungan hidup yang relatif stabil dan hangat dengan pasokan makanan yang stabil. Nah, apa yang terjadi pada mikroba ketika kita meninggal dunia?

Siapa yang mengira mikroba akan ikut mati? Ternyata tidak. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jennifer DeBruyn, seorang profesor Environmental Microbiology di University of Tennessee, diketahui bahwa mikroba itu akan terus hidup setelah kita meninggal, dan mereka juga berperan penting dalam mendaur ulang tubuh kita sehingga kehidupan baru dapat berkembang.

Apa yang terjadi saat kita mati? Ketika meninggal dunia, jantung kita berhenti memompa darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sel-sel yang kekurangan oksigen mulai mencerna dirinya sendiri dalam proses yang disebut autolisis.

Enzim dalam sel tersebut, yang biasanya mencerna karbohidrat, protein, dan lemak untuk energi atau pertumbuhan secara terkendali, mulai bekerja pada membran, protein, DNA, dan komponen lain yang membentuk sel.

Produk dari pemecahan sel ini merupakan makanan yang sangat baik bagi bakteri simbiotik kita, dan tanpa sistem kekebalan tubuh yang menjaga mereka tetap terkendali dan pasokan makanan yang stabil dari sistem pencernaan kita, mereka akan beralih ke sumber nutrisi baru ini.

Bakteri usus, terutama kelas mikroba yang disebut Clostridia, menyebar ke seluruh organ tubuh dan mencerna tubuh dari dalam ke luar dalam proses yang disebut pembusukan. Tanpa oksigen di dalam tubuh, bakteri anaerobik kita akan mengandalkan proses penghasil energi yang tidak memerlukan oksigen, seperti fermentasi. Hal ini menciptakan gas berbau yang khas sebagai tanda pembusukan.

Jika tubuh kita dikubur dalam tanah, mikroba akan keluar ke dalam tanah bersama dengan cairan penguraian saat tubuh kita terurai. Mereka memasuki lingkungan yang sama sekali baru dan bertemu dengan komunitas mikroba yang sama sekali baru di dalam tanah.

Hasil dari percampuran, yaitu komunitas mikroba mana yang mendominasi dan mikroba mana yang aktif, akan tergantung pada beberapa faktor. Seperti seberapa banyak perubahan lingkungan yang dialami mikroba dan siapa yang lebih dulu ada di sana.

Kalau di dalam tubuh kita, mikroba akan menerima pasokan makanan yang stabil. Sebaliknya, tanah adalah tempat yang sangat keras untuk hidup. Tanah adalah lingkungan yang sangat bervariasi dengan gradien kimia dan fisika yang curam serta perubahan besar dalam suhu, kelembapan, dan nutrisi.

Akankah mikroba kita kalah dan mati? Penelitian mendapati bahwa mikroba bisa bertahan di kuburan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Lantas mereka ngapain?

Diketahui bahwa mikroba baru itu akan bekerjasama dengan mikroba tanah asli untuk membantu menguraikan tubuh kita. Pengurai memainkan peran penting dalam mendaur ulang bentuk organik nitrogen seperti protein menjadi bentuk anorganik seperti amonium dan nitrat yang dapat digunakan oleh mikroba dan tanaman. Mikroba kita mengubah kumpulan molekul organik yang kaya nutrisi dari tubuh kita menjadi bentuk yang lebih kecil dan lebih tersedia bagi kehidupan, yang dapat digunakan oleh organisme lain untuk mendukung kehidupan baru.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.