Press "Enter" to skip to content
dok. masbebet/pixabay

Mengapa Danau Toba Begitu Dalam? 

Tragedi tenggelamnya kapal Sinar Bangun di Danau Toba sungguh menyesakkan hati. Tapi salah satu fakta yang terungkap dari kejadian itu adalah: Danau Toba ternyata sangat dalam. 

Sempat terjadi kesimpangsiuran mengenai kedalaman Danau Toba. Semula disebut bangkai kapal ada di kedalamannya 1.600 meter. Tapi diduga ada salah kutip oleh media. Pihak yang berwenang kemudian meluruskan bahwa kapal itu diduga berada di kedalaman 1.600 kaki atau sekitar 487 meter.

Pertanyaan yang muncul di benak kita adalah, mengapa danau air tawar bisa lebih dalam dari perairan selat Sunda? Selat Sunda sendiri kedalamannya antara 100-200 meter saja.

Perlu diketahui bahwa danau Toba adalah sebetulnya sebuah kawah raksasa dari sebuah gunung api purba bernama Gunung Toba. Menurut catatan geologis, seperti dilansir Live Science (livescience.com), Gunung Api Toba adalah sebuah supervolcano alias gunung api super yang pernah mengeluarkan letusan hebat pada 75.000 tahun lalu.

Letusan itu, menurut estimasi peneliti, melontarkan 2.800 kubik kilometer material letusan ke udara (batu dan debu) dan mempengaruhi iklim Bumi saat itu. Bandingkan dengan letusan dahsyat Gunung Krakatau pada 1884, hanya melontarkan 12 kubik kilometer material letusan. Semula, ada teori sempat terjadi penurunan populasi manusia akibat letusan tersebut. Belakangan teori ini dibantah oleh peneliti dari Oxford.

Terlepas dari teori itu, sebagian besar material letusan mendarat dekat gunung dan meninggalkan kawah raksasa yang dalamnya ratusan meter. Sisanya lenyap di atmosfer. Kawah bekas letusan dahsyat itulah yang kini menjadi Danau Toba.

Menurut catatan Majalah Geomagz yang diterbitkan Kementerian ESDM, Danau Toba mendapatkan airnya dari sungai-sungai berukuran menengah dan kecil dengan luas wilayah aliran (catchment area) sebesar 3.700 km2. Di samping itu, air berasal dari air hujan dengan curah hujan rata-rata 2.264 mm/tahun.

Pulau Samosir terletak di dalam Danau Toba. Pulau ini bukan gunung api yang tumbuh di dalam kawah vulkanik seperti banyak ditemukan di kawah vulkanik lainnya, tetapi bagian puncak Gunung api Toba yang ikut runtuh ke dalam kawah ketika terjadi pembentukan kawah Toba, kemudian terangkat kembali (resurgent cauldron).

Tapi kalian perlu tahu, Samosir sesungguhnya bukan pulau melainkan sebuah tanjung yang dihubungkan oleh tanah genting (isthus) sepanjang 200 meter di barat Danau Toba, atau dekat dengan Porsea. Oleh Belanda pada 1906, sebuah kanal dibangun di tanah genting itu sehingga kemudian Samosir resmi menjadi sebuah pulau.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.