Press "Enter" to skip to content

Sejarah di Balik Tank yang Ditemukan di Merauke

Warga Merauke menemukan tank terkubur di halaman rumahnya. Tank tersebut merupakan peninggalan angkatan darat Belanda, pada masa pemerintahan Netherland Niew Guinea atau Nugini Belanda di Papua, 1945 sampai dengan 1962.

Oleh Belanda, pada saat itu, Merauke dijadikan pusat pemerintahan sekaligus sebagai pusat pertahanan untuk pesisir selatan Papua dalam rangka menghadapi kampanye pengembalian Irian Barat oleh Presiden Soekarno. Pada waktu itu, pemukiman Belanda dan pusat pemerintahan berada di sekitar pelabuhan Merauke atau di wilayah yang sekarang ini dikenal sebagai kelurahan Maro.

Belanda Membangun berbagai fasilitas seperti kantor pos, pelabuhan, rumah dinas untuk pegawai Belanda, gereja, sekolah serta dilengkapi fasilitas militer termasuk tank yang didatangkan langsung dari Belanda.

Dalam rancangan Belanda, tata ruang Merauke pada waktu itu meniru kota Amsterdam di negeri asal mereka, dengan banyak kanal atau saluran air untuk mengendalikan banjir karena permukaan tanah Merauke sejajar dengan permukaan laut.

Tank yang ditemukan di Merauke diduga merupakan bagian dari Eskadron Pantserwagens (skadron tank) satuan kavaleri Belanda yang ditempatkan di Merauke.

Balai Arkeologi Papua, pada tahun 2010, pernah melakukan penelitian peninggalan belanda di Merauke, tapi tidak menemukan tank tersebut.

Secara fisik, dilihat dari foto yang sudah beredar di publik, itu adalah tank jenis Sherman buatan Amerika Serikat. Pada waktu itu, selesai Perang Dunia Kedua, Belanda banyak mendapat peralatan militer dari Amerika.

Tank M4 Sherman adalah medium tank. Tank ini dibuat oleh Amerika dan dipergunakan oleh Amerika dan sekutunya termasuk Belanda. Tank ini digunakan untuk menghadapi pasukan Indonesia yang diperkirakan akan mendarat di Merauke, pada waktu kampanye pengembalian Irian Barat ke NKRI.

Sedangkan pada waktu itu, Indonesia di bawah Presiden Soekarno, banyak memiliki tank buatan Uni Soviet atau Rusia. Selama ini tank peninggalan perang hanya ditemukan di Jayapura, Sarmi, Biak dan Sausapor.

Tank yang ditemukan di Merauke perlu dilestarikan dan bisa dibuat monumen di Merauke. Hal ini akan menjadi obyek destinasi wisata baru di Merauke.

Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) Bisa dihubungi di Instagram: @surotohari

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.