Lembah Baliem terkenal memiliki mumi. Berdasarkan data di Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya terdapat empat mumi yang sudah dikonservasi yaitu mumi Araboda, Aikima, Pumo, Yiwika.
Keempat mumi itu telah dikonservasi pada Oktober hingga November 2017, dengan menghabiskan dana Rp900 juta. Kondisi keempat mumi saat ini terawat baik dalam kotak penyimpan. Namun masih ada satu mumi di Baliem yang belum dikonservasi yaitu mumi Yamen Silok atau mumi angguruk. Mumi ini merupakan satu-satunya mumi perempuan di Baliem, saat ini disimpan oleh masyarakat di Kurima, Yahukimo.
Kondisi terkini mumi Yamen Silok butuh perawatan. Mumi Yamen Silok hanya disimpan sekedarnya di dalam honai. Mumi ini perlu dikonservasi dan dibuatkan kotak penyimpan agar lebih terawat dan terbebas dari gangguan serangga atau binatang pengerat.
Untuk itu pemerintah daerah Yahukimo perlu belajar dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya yang telah sukses mengkonservasi empat mumi dengan melibatkan arkeolog Balai Arkeologi Papua dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan.
Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) Bisa dihubungi di Instagram: @surotohari
Be First to Comment