Di Jayawijaya ada sebuah distrik yang punya nama menarik, yaitu Distrik Silo Karno Doga. Kenapa ada “karno”?
Ceritanya begini. Silo Doga tokoh penting pada masa Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969. Silo Doga kepala suku besar yang paling berpengaruh di masyarakat pegunungan tengah, Jayawijaya, Papua, merupakan salah satu pejuang Pepera yang sejak awal menyatakan kesetiaannya bergabung dengan NKRI.
Pada tahun 1960-an, Silo Doga bersama kepala suku lainnya pernah diundang ke Istana Kepresidenan di Jakarta oleh Presiden Soekarno. Saat itulah terjadi ikrar kesetiaan para kepala suku pegunungan tengah Papua yang dipimpin oleh Silo Doga di hadapan Presiden Soekarno bahwa Irian Barat (nama Papua waktu itu) adalah bagian dari NKRI.
Silo Doga meminta agar nama Soekarno digabungkan dalam namanya menjadi Silo Karno Doga sebagai simbol persaudaraan, kasih dan kesetiaan. Setelah ke Papua, wilayah ulayatnya dinamakan Distrik Silo Karno Doga. Distrik Silo Karno Doga merupakan distrik dengan wilayah terluas di Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) Bisa dihubungi di Instagram: @surotohari
Be First to Comment