Polusi udara yang disebabkan asap kendaraan bermotor sudah terbilang tinggi. Seorang peneliti dari ITB pernah mengidentifikasi bahwa polusi dari asap kendaraan bermotor di Jakarta mencapai 32-57 persen, atau yang terbesar, dari total seluruh pencemaran udara di Ibu Kota. Alih-alih terbuang dan membahayakan kesehatan, asap kendaraan ternyata bisa dimanfaatkan.
Itulah hasil penelitian Jasmine Kurniawan siswi dari MAN 4 Jakarta dan Adlina Burhanudin siswi Zamzam Syifa Boarding School, yang mengubah asap kendaraan bermotor menjadi pengisi daya baterai (charger) handphone. Mereka mengubah energi panas dari asap knalpot dan panas matahari menjadi energi listrik.
Kedua siswi ini menyebut inovasi mereka dengan nama AUTICS atau Auto Charging Thermoelectric Solar. Mereka pun berhasil meraih penghargaan Gold Medal kategori Green Technology dalam penyelenggaraan Virtual International Exhibition for Young Inventor (IEYI) 2020.
Cara kerja AUTICS adalah: energi buang kendaraan bermotor diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan termoelektrik. Sedangkan panel surya mengubah energi matahari menjadi energi listrik. “Dengan dua alternatif sumber tersebut, AUTICS sebagai pengisi daya ponsel dapat dioperasikan secara maksimal, efisien, dan ramah lingkungan,” kata Jasmine, seperti dilansir Lipi.go.id.
Adlina menambahkan, listrik yang dihasilkan disesuaikan dengan kebutuhan ponsel, sehingga alat ini aman digunakan. Perangkat tersebut juga dilengkapi dengan teknologi auto cut-off untuk memutus energi jika energi listrik yang dihasilkan melebihi daya dukung AUTICS. Keduanya berharap AUTICS dapat dipasang sebagai mobile charger bagi para pengendara sepeda motor, khususnya pengemudi ojek online.
Be First to Comment