Populasi Panda masih terancam bayang-bayang perubahan iklim dan kerusakan habitat. Namun lahirnya sepasang anak kembar panda di pusat penangkaran panda di China, membangkitkan harapan untuk kelestarian satwa bernama ilmiah Ailuropoda melanoleuca itu.
Anak kembar panda itu dilahirkan melalui inseminasi buatan, metode yang populer di pusat penangkaran, sebab panda biasanya tidak termotivasi untuk berkembang biak.
Anak kembar itu lahir dari induk yang diberi nama Qin Qin, yang juga lahir di penangkaran tersebut. Pada 2020, Qin Qin juga melahirkan sepasang anak betina.
Si anak kembar yang lahir pada pekan lalu itu memiliki warna kulit merah muda, hampir tak punya bulu. Mereka masih belum bisa melihat, sebab mereka tidak akan membuka mata sampai setidaknya usianya enam minggu.
China mulai melakukan penangkaran panda pada 1955, tapi panda pertama yang lahir di penangkaran terjadi 9 September 1963, yang kemudian diberi nama Ming Ming. Panda ini lahir di kebun binatang Beijing. Dan sejak itu, lahirlah kembali anak-anak panda yang kemudian dilepasliarkan.
Dampaknya, populasi panda pun naik berangsur-angsur, mencapai sekitar 1.800 ekor. Sebanyak 500 ekor lainnya hidup di kebun binatang dan area konservasi, kebanyakan di kawasan pengunungan dengan hutan yang lebat, seperti di Provinsi Sichuan.
Pada 2021, pemerintah China mengumumkan bahwa panda sudah dikeluarkan dari daftar Hewan Terancam Punah setelah populasinya di alam liar bertambah. Panda masuk daftar itu pertama kali pada 1990.
Bambu adalah diet utama panda, di mana seekor panda dewasa bisa mengonsumsi 20 kg lebih bambu setiap hari.
Be First to Comment