Press "Enter" to skip to content
Image by Bruno Henrique from Pixabay

Melihat Retina Mata, Melihat Penuaan dan Kematian

Sebuah penelitian observatif mendapati bahwa dengan memindai retina mata, kita akan mengetahui umur biologis dengan lebih akurat dan memberikan gambaran tentang kesehatan seseorang.

Penelitian didasarkan pada sebuah model pembelajaran mesin (machine learning) yang memindai retina mata dan memprediksi tahun-tahun kehidupan seseorang. Algoritmenya sangat akurat, sehingga dapat memprediksi usia hampir 47.000 orang dewasa dan lansia di Inggris dalam rentang waktu 3,5 tahun.

Lebih dari satu dekade setelah retina mata mereka dipindai, 1.871 orang diketahui telah meninggal, dan mereka yang memiliki retina yang tampak lebih tua lebih mungkin termasuk dalam kelompok ini.

Misalnya, jika algoritme memperkirakan retina seseorang satu tahun lebih tua dari usia sebenarnya, risiko kematian mereka karena sebab apa pun dalam 11 tahun ke depan naik sebesar 2 persen. Pada saat yang sama, risiko kematian mereka dari penyebab selain penyakit kardiovaskular atau kanker naik 3 persen.

Baca juga: Mengenal Kantong Semar, Tumbuhan Si Pemakan Serangga

Temuan yang diterbitkan di British Journal of Ophthalmology adalah murni observasional. Artinya, kita masih belum tahu apa yang mendorong hubungan ini pada tingkat biologis.

Namun demikian, hasilnya mendukung bukti yang berkembang bahwa retina sangat sensitif terhadap kerusakan akibat penuaan. Karena jaringan yang terlihat ini menampung pembuluh darah dan saraf, ini dapat memberi tahu kita informasi penting tentang kesehatan pembuluh darah dan otak seseorang.

Penelitian sebelumnya telah mendapati bahwa sel-sel di bagian belakang mata manusia dapat membantu kita memprediksi timbulnya penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, dan tanda-tanda penuaan lainnya. Tapi ini adalah studi pertama yang menyajikan ‘kesenjangan usia retina’ sebagai prediktor kuat kematian secara keseluruhan.

“Hubungan signifikan antara kesenjangan usia retina dan kematian non-kardiovaskular/non-kanker, bersama dengan bukti yang berkembang dari hubungan antara mata dan otak, dapat mendukung gagasan bahwa retina adalah ‘jendela’ penyakit saraf,” kata penulis studi seperti dilansir Science Alert.

Retina sendiri bisa dipindai dengan mudah dan cepat, kurang dari 5 menit saja. Kalau kita bisa mempelajari lebih lanjut bagaimana organ ini terhubung ke seluruh tubuh kita, maka dunia kedokteran akan memiliki terobosan untuk mengobati berbagai penyakit.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.