Press "Enter" to skip to content
Ilustrasi kanker (Foto: PDPics/Pixabay)

10 Kanker Mematikan di Dunia, Mengapa Obatnya Belum Ada

Kanker adalah penyakit paling mematikan kedua di Indonesia setelah penyakit kardiovaskular. Menurut data Riskesdas 2018, prevalensi kanker menunjukkan peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk pada 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada 2018.

Menurut Yayasan Kanker Indonesia, seperti dilansir Katadata, penyebab tingginya kasus kanker di Indonesia adalah kondisi lingkungan yang terus menghasilkan bahan karsinogen, seperti rokok, daging olahan, juga kebiasaan bergadang, kurang olahraga, dan makan terlalu banyak.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) ada tiga jenis kanker yang paling banyak membunuh di dunia, pada 2020, yaitu kanker paru-paru (1,80 juta kematian), kanker colorectal (916 ribu kematian), dan kanker liver (830 ribu kematian).

Tapi bukan itu saja kanker yang paling mematikan, menurut Rebecca Siegel, direktur Surveillance Research di American Cancer Society (ACS), seperti dilansir Live Science. Berikut 10 jenis kanker paling mematikan di dunia:

1. Kanker Pankreas. Peluang Kelangsung Hidup Relatif 5 Tahun: 11,5%

Kanker pankreas dimulai dari jaringan di pankreas yang tugasnya membantu pencernaan. Kanker pencernaan secara umum cukup mematikan, dengan kurang dari setengah pasien yang bertahan hidup selama lima tahun, menurut data SIER, dan kanker pankreas adalah yang paling mematikan.

Sebagian besar kanker pankreas adalah kanker eksokrin, yang berarti kanker muncul di sel yang membuat enzim pencernaan. Lebih jarang, kanker muncul di sel endokrin pankreas, yang membuat hormon seperti insulin.

Bergantung pada seberapa jauh penyebarannya, dokter dapat mengobati kanker pankreas dengan pembedahan, radiasi, atau kemoterapi. Perawatan lain mungkin termasuk imunoterapi (yang meningkatkan sistem kekebalan untuk menyerang kanker) atau terapi bertarget (obat yang menargetkan molekul khusus untuk sel kanker).

2. Kanker Mesothelioma. Peluang Kelangsung Hidup Relatif 5 Tahun: 12%

Mesothelium adalah lapisan sel yang melapisi rongga tubuh tertentu dan mengelilingi organ dalam dan kanker bisa terjadi di sel-sel ini. Tiga dari empat mesothelioma berkembang di mesothelium yang mengelilingi paru-paru, yang disebut pleura. Jenis kanker ini disebut mesothelioma pleura.

Jenis mesothelioma yang paling umum berikutnya terbentuk di peritoneum, jaringan yang melapisi perut dan mengelilingi banyak organ perut, seperti lambung dan hati. Jenis kanker ini disebut peritoneal mesothelioma.

Paparan asbes, serat mineral yang digunakan dalam isolasi adalah penyebab utama mesothelioma pleura ganas dan dapat berkontribusi pada perkembangan mesothelioma peritoneal. Pengobatannya meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, terapi bertarget dan imunoterapi.

3. Kanker Kandung Empedu. Peluang Kelangsung Hidup Relatif 5 Tahun: 19,4%.

Kanker sistem pencernaan ini dimulai di kandung empedu. Kandung empedu, terletak di bawah hati, berkonsentrasi dan menyimpan empedu, yang merupakan zat yang dibuat oleh hati yang membantu pencernaan. Batu empedu, yang kecil, merupakan hard deposit dari kolesterol dan bahan lain di kantong empedu, secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker kandung empedu.

Perawatannya tergantung pada seberapa jauh kanker telah berkembang, di dalamnya termasuk pembedahan, kemoterapi dan radiasi. Pasien juga dapat mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam uji klinis imunoterapi dan terapi bertarget untuk kanker ini.

4. Kanker Kerongkongan. Peluang Kelangsung Hidup Relatif 5 Tahun: 20,6%

Kerongkongan adalah tabung berotot yang mengangkut makanan dari tenggorokan ke perut. Faktor risiko kanker kerongkongan paling tinggi di kalangan laki-laki lanjut usia, merokok, minum alkohol dan memiliki refluks asam, di mana asam lambung naik ke kerongkongan bagian bawah.

Perawatan, yang bergantung pada seberapa jauh kanker telah berkembang, mungkin termasuk pembedahan, kemoterapi, radiasi, imunoterapi, atau terapi bertarget.

5. Kanker Hati. Peluang Kelangsung Hidup Relatif 5 Tahun: 20,8%

Kanker hati adalah salah satu bentuk kanker yang paling umum di seluruh dunia. Faktor risiko yang paling signifikan untuk kanker hati adalah hepatitis B kronis atau infeksi hepatitis C. Kedua infeksi ini ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah dan air mani.

Kanker yang terkait erat adalah kanker saluran empedu intrahepatik, yang terjadi di saluran yang membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke usus kecil, di mana empedu membantu mencerna lemak dari makanan.

6. Kanker Paru-Paru. Peluang Kelangsung Hidup Relatif 5 Tahun: 22,9%

Kanker paru-paru dan bronkial membunuh paling banyak orang di seluruh dunia. Merokok dan penggunaan produk tembakau adalah penyebab utamanya. Ada dua jenis utama: kanker paru-paru non-sel kecil, yang paling umum, dan kanker paru-paru sel kecil, yang menyebar lebih cepat. Hal terbaik yang dapat dilakukan pasien perokok untuk mempersiapkan pengobatan adalah berhenti merokok.

Perawatan untuk kanker paru-paru termasuk pembedahan, kemoterapi, radiasi, imunoterapi dan, dalam kasus kanker paru-paru non-sel kecil, terapi bertarget.

7. Kanker Pleura. Peluang Kelangsung Hidup Relatif 5 Tahun: 22%

Kanker pleura terjadi di rongga pleura, ruang di dalam rongga dada tetapi di luar paru-paru, atau di lapisan sel yang mengelilingi paru-paru. NCI memasukkan mesothelioma pleura dalam kategori mesothelioma. Tetapi tidak semua kanker pleura adalah mesothelioma.

Banyak dari kanker pleura non-mesothelioma ini adalah “jaringan histologi yang tidak diketahui,” yang berarti bahwa dokter tidak yakin apa jenis jaringan atau sel mereka. Perawatan untuk kanker pleura meliputi pembedahan, kemoterapi atau radiasi.

8. Kanker Leukimia Monositik Akut. Peluang Kelangsung Hidup Relatif 5 Tahun: 24,8%

Leukemia monositik akut adalah subtipe dari jenis leukemia yang disebut leukemia myeloid akut. Kanker ini berkembang dalam sel prekursor darah yang sedang dalam perjalanan untuk menjadi sel sistem kekebalan yang disebut monosit.

Monosit adalah bagian utama dari sistem kekebalan bawaan (cabang dari sistem kekebalan yang tidak melibatkan pengembangan antibodi tetapi mengenali ciri-ciri umum patogen dan segera menyerang). Perawatan untuk leukemia monositik akut meliputi kemoterapi, transplantasi sel induk, atau terapi yang ditargetkan.

9. Kanker Otak. Peluang Kelangsung Hidup Relatif 5 Tahun: 32,5%
Pada orang dewasa, tumor otak jarang dimulai di otak tapi lebih sering menyebar ke sana dari kanker lain. Tetapi kanker otak yang disebabkan oleh kanker yang berasal dari tempat lain di tubuh tidak termasuk dalam statistik kelangsungan hidup kanker otak karena kanker dikategorikan menurut tempat asalnya.

Pada anak-anak, sebagian besar tumor otak dimulai di otak. Satu-satunya faktor risiko tumor otak adalah riwayat keluarga dan paparan radiasi di kepala. Paparan radiasi biasanya terjadi selama pengobatan untuk beberapa kanker lainnya.

Pengobatan untuk tumor otak tergantung pada jenis tumor dan seberapa besar kanker telah tumbuh pada saat didiagnosis dan mungkin termasuk pembedahan, radiasi, kemoterapi, imunoterapi atau terapi yang ditargetkan.

10. Kanker Leukimia Myeloid Akut. Peluang Kelangsung Hidup Relatif 5 Tahun: 30,5%

Leukemia berkembang dari sel induk di sumsum tulang, yang berdiferensiasi menjadi prekursor sel darah yang berbeda dan akhirnya sel darah. Leukemia terjadi ketika perkembangan sel darah terhenti dan sel menjadi kanker. Leukemia diklasifikasikan menurut tahap di mana sel darah dan prekursor menghentikan perkembangannya dan menjadi kanker.

Leukemia myeloid akut mengacu pada kanker yang berkembang di sel myeloid, yang merupakan sel prekursor darah yang berpotensi berkembang menjadi sel darah merah, beberapa jenis sel darah putih, dan trombosit.

Alih-alih berkembang menjadi tipe sel darah ini, sel punca terjebak pada tahap yang belum matang dan disebut “sel blast“. Tidak ada atau sangat sedikit sel blast dalam darah yang sehat. Memiliki terlalu banyak sel blast dan terlalu sedikit sel darah sehat menyebabkan banyak gejala kanker ini, termasuk infeksi yang sering, memar, dan mudah berdarah.

AML lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada pada anak-anak. Untuk sebagian besar, dokter tidak tahu apa penyebabnya, meskipun merokok, kemoterapi atau perawatan radiasi sebelumnya untuk kanker lain, dan paparan bahan kimia benzena meningkatkan risiko terkena itu. Pengobatannya meliputi kemoterapi, transplantasi sel induk atau terapi bertarget.

Mengapa Kanker Belum ada Obatnya?
Penyembuhan kanker memang sulit dan tidak ada obatnya secara spesifik. Ada beberapa alasan. Pertama, karena kanker bukan hanya satu penyakit yang bisa diberantas dengan satu obat. Sebaliknya, ia terdiri dari ratusan penyakit. Butuh ratusan jenis obat yang berbeda untuk menyembuhkan satu kanker.

Kedua, bahwa standar untuk menyembuhkan kanker sangat tinggi. Kanker disembuhkan jika tidak ada jejaknya di dalam tubuh dan tidak akan pernah kembali atau tidak diharapkan untuk kembali. Tetapi bahkan ketika semua jejak kanker telah hilang, tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti bahwa kanker tidak akan balik lagi.

Tidak pernah ada jaminan bahwa kanker tidak akan kambuh lagi sebab sel kanker dapat bersembunyi di dalam tubuh tanpa terdeteksi oleh sistem imun seseorang. Semakin lama orang dalam kondisi remisi, yaitu hidup tanpa tanda dan gejala kanker mereka berkurang atau tidak ada, semakin kecil kemungkinan kanker akan kembali.

Dan alasan terakhir, hanya karena ada pengobatan yang efektif untuk kanker tertentu tidak berarti pengobatan itu akan berhasil untuk kanker yang lain. Kanker setiap orang memiliki tanda molekuler yang unik dan merespons pengobatan secara berbeda dibandingkan dengan orang lain dengan jenis kanker yang sama.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.