Press "Enter" to skip to content

Kamu Harus Tahu, Bedanya Kucing Rumah dan Kucing Alam Liar

Sebagian besar hewan yang kita pelihara agak berbeda dengan hewan liar yang menjadi nenek moyang mereka. Tapi tidak dengan kucing. Kucing rumahan yang kita kenal itu adalah keturunan dari kucing liar Afrika, spesies yang sangat mirip dengan hewan peliharaan kita.

Memang kucing rumahan itu sendiri bermacam-macam warna, pola, dan tekstur bulu, yang tidak tampak pada kucing liar. Namun pada dasarnya banyak kucing rumahan yang tidak dapat dibedakan dari kucing liar.

Lantas bagaimana membedakannya?

Kucing rumahan adalah hewan peliharaan yang akrab bagi banyak orang. Mamalia kecil dengan sifat lincah dan karakter unik ini telah mengalami proses domestikasi sekitar 3.500 tahun. Mereka telah hidup berdampingan dengan manusia dan mengalami perubahan perilaku serta penampilan. Di sisi lain, kucing liar tetap hidup dalam lingkungan alamiah mereka dan tidak mengalami pengaruh domestikasi.

Dari sisi penampilan dan ukuran, kucing rumahan sering kali memiliki ukuran yang lebih kecil dan penampilan yang beragam, sesuai dengan berbagai ras yang ada. Adapun kucing liar, tergantung pada jenisnya, memiliki penampilan yang lebih mirip dengan nenek moyang kucing dan sering memiliki ukuran yang lebih besar.

Untuk perilaku dan insting, kucing rumah cenderung memiliki perilaku yang lebih ramah terhadap manusia karena mereka telah tumbuh dalam lingkungan manusia. Kucing liar, sebaliknya, memiliki insting alami dalam mempertahankan diri dan sering lebih hati-hati terhadap manusia.

Pola makan kucing rumah biasanya diberi makan oleh manusia dan memiliki pola makan yang lebih teratur. Kucing liar harus berburu sendiri untuk mencari makan dan cenderung memiliki pola makan yang lebih tidak teratur tergantung pada ketersediaan mangsa.

Kucing rumahan dan kucing liar juga bisa dibedakan dari ukuran otaknya. Di mana kucing rumahan, seperti hewan peliharaan lain, telah mengalami pengurangan bagian otak yang terkait dengan agresi, ketakutan, dan reaktivitas secara keseluruhan.

Perubahan evolusi paling signifikan selama domestikasi kucing melibatkan perilaku sosial mereka. Pandangan umum bahwa kucing domestik adalah penyendiri adalah kekeliruan. Ketika banyak kucing rumahan tinggal bersama, mereka akan membentuk kelompok sosial yang sangat mirip dengan kelompok singa. Sedangkan kucing liar kurang suka berteman.

Adapun kesamaan kedua spesies ini antara lain pada cara mereka saling menyapa. Untuk menandakan niat bersahabat, seekor kucing yang mendekat mengangkat ekornya ke atas.

Pertanyaannya, mengapa kucing rumahan kita berasal dari Afrika?

Singkatnya, itu adalah spesies yang tepat, di tempat yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Peradaban dimulai di Fertile Crescent sekitar 10.000 tahun yang lalu, ketika orang pertama kali menetap di desa dan mulai bercocok tanam.

Daerah ini – yang mencakup bagian dari Mesir modern, Turki, Suriah, Iran, dan lainnya – adalah rumah bagi banyak kucing kecil, termasuk caracal, serval, kucing hutan, dan kucing pasir. Namun dari jumlah tersebut, kucing liar Afrika-lah yang hingga saat ini masuk ke desa-desa dan dapat ditemukan di sekitar manusia.

Kucing liar Afrika termasuk spesies kucing yang paling ramah; dibesarkan dengan lembut, mereka bisa menjadi teman yang penuh kasih sayang.

Mengingat kecenderungan ini, mudah untuk membayangkan apa yang mungkin terjadi. Orang-orang menetap dan mulai bercocok tanam, menyimpan kelebihannya untuk masa-masa sulit. Lumbung-lumbung ini menyebabkan ledakan populasi hewan pengerat. Beberapa kucing liar Afrika – mereka yang paling tidak takut pada manusia – memanfaatkan ‘berkah’ ini dan mulai berkeliaran.

Orang-orang melihat manfaat dari kehadiran mereka dan memperlakukan kucing dengan baik, mungkin memberi mereka tempat tinggal atau makanan. Kucing-kucing iut pun mulai memasuki rumah dan kucing rumahan pun lahir.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.