Koteka adalah penutup alat kelamin pria suku-suku di pegunungan tengah Papua. Istilah koteka dalam bahasa beberapa suku di pegunungan tengah Papua berbeda-beda.
Suku Mee menyebut koteka dengan istilah bobee. Suku Dani menyebutnya holim. Suku Amungme menyebutnya sanok.
Ada berbagai jenis ukuran koteka, tergantung besar kecilnya kondisi fisik pemakai. Tetapi, besarnya koreka juga sering hanya asesoris bagi pemakai.
Tubuh yang kekar bagi pria berkoteka adalah idaman para wanita suku pegunungan tengah Papua. Agar penampilan pria lebih perkasa dan berwibawa, seluruh bagian kulit luar termasuk rambut dilumuri minyak babi agar kelihatan hitam mengkilat dan licin bila tubuh terkena sinar matahari.
Lemak babi itu dioleskan di wajah, pinggang, kaki dan tangan. Biasanya lemak babi dipakai pada saat acara adat seperti bakar batu.
Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) Bisa dihubungi di Instagram: @surotohari
Be First to Comment