Press "Enter" to skip to content

Kole-Kole, Perahu Unik dari Utara Papua

Pesisir utara Papua memiliki perahu tradisional disebut dengan perahu kole-kole. Perahu kole-kole adalah perahu yang terbuat dari satu batang pohon utuh yang dibentuk hingga menjadi perahu. Kayu yang dipakai biasanya diambil dari pepohonan yang jarang dipakai seperti ketapang atau bitanggur.

Jadi, setelah ditebang, kulit batang pohon akan dikupas hingga bersih dan kemudian kedua ujung batang akan diruncingkan. Setelah proses tersebut, batang pohon siap dibentuk menjadi perahu. Kole-kole memiliki daya tampung ±2 orang. Ukuran kole-kole tidak terlalu besar, yaitu: panjang antara 3-4 m, lebar 40-50 cm.

Proses pembuatan perahu dengan kapak batu dapat memakan waktu sekitar 5 minggu bila dikerjakan dengan cara tradisional. Namun, setelah dikenal alat-alat modern dari besi, satu perahu dapat dikerjakan hanya dalam waktu 1-2 minggu.

Caranya, pertama, batang kayu akan dihaluskan, semua bagian batang yang berlekuk akan diluruskan agar perahu dapat melaju normal di air. Setelah halus, batang kayu akan dilubangi untuk membentuk tempat penumpang. Kemudian, bila sudah terbentuk ruang penumpang, seluruh bagian perahu baik luar dan dalam akan dihaluskan kembali dengan menggunakan kulit siput. Perahu sudah mulai terlihat bentuknya dan proses selanjutnya adalah membakar bagian bawah perahu. Hal ini dilakukan agar perahu menjadi lebih ringan ketika melaju.

Tahap terakhir sebagai penyempurnaan adalah tahap memberi hiasan. Hiasan ini dapat berupa ukiran lukisan pada dinding luar perahu. Hiasan ini bukanlah sebuah keharusan, perahu-perahu yang dipergunakan sehari-hari biasanya sangat minim hiasan. Kole-kole digunakan dalam perjalanan jarak dekat. Jenis perahu ini berfungsi untuk transportasi dalam memancing, ke kebun memuat bahan makanan berupa sagu, pinang, petatas (ubi), kasbi (umbi talas), ikan, sayuran, serta kayu bakar untuk memasak.

Penulis: Hari Suroto (arkeolog, tinggal di Jayapura) Bisa dihubungi di Instagram: @surotohari

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.