Press "Enter" to skip to content
Ilustrasi menggaruk (dok. Anastasia Gepp/Pixabay)

Gatal? Jangan Digaruk, Digosok Saja

Kalau bagian tubuh gatal, kamu cenderung yang mana? Menggaruk atau menggosok? Temuan penelitian terbaru menyatakan bahwa kalau gatal lebih baik digosok daripada digaruk.

Menggosok bagian tubuh yang gatal rupanya dapat meredakan gatal dengan lebih cepat karena akan segera mengaktifkan jalur anti-gatal di sumsum tulang belakang yang meredakan sensasi gatal dan mencegah iritasi. Begitulah hasil penelitian dari ilmuwan Fakultas Kedokteran Universitas Miami, yang diterbitkan di jurnal Neuroscience.

Baca juga: Kurang Tidur, Ini Dampaknya Pada Otak

Mereka menyelidiki jalur saraf di balik fenomena ‘pereda gatal’ dalam aktivitas menggosok dan menggaruk. Subyek penelitiannya adalah tikus. Mereka memicu gatal pada tikus dan memantau aktivitas syaraf mereka saat tikus itu mencoba menghilangkan gatal. Mereka mencatat respons listrik dari syaraf di sumsum tulang belakang saat tikus itu menggaruk atau menggosok area tubuhnya yang gatal.

Ternyata, respons listrik itu lebih aktif ketika tikus menggosok area yang gatal dan lebih jarang aktif ketika mereka menggaruk dengan kukunya. Ternyata menggosok atau mengusap kulit yang gatal akan mengaktifkan sensor saraf di bawah kulit dan kemudian mengaktifkan interneuron antigatal di sumsum tulang belakang yang kemudian akan meredakan gatal.

Baca juga: Delapan Proses yang Membuat Tertawa Bikin Nyaman

Kalian tahu, menggosok/mengusap untuk meredakan gatal sudah sering kita lakukan kok. Misalnya ketika area sensitif seperti mata atau hidung kita gatal, maka kita akan cenderung mengusap/menggosoknya, bukan menggaruknya. Lagipula, menggaruk itu dapat membuat kulit mengalami iritasi, bahkan luka kalau garukannya terlalu kencang.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.