Lelucon atau sesuatu yang jenaka untuk memancing tawa terdeteksi jauh ke 4.000 tahun yang lalu dan itu adalah lelucon yang berhubungan dengan kentut. Kita itu butuh tertawa dan tertawa bikin perasaan jadi nyaman.
Bahkan hewan macam simpanse, tikus, dan bahkan mungkin lumba-lumba juga tertawa. Belum ada ilmuwan yang memastikan alasan evolusi di balik tawa. Tapi yang jelas, tertawa dapat meningkatkan semangat dan menimbulkan ikatan.
Bagaimana lelucon atau sesuatu yang dapat membuat kita tertawa mempengaruhi tubuh dan perasaan kita? Berikut delapan langkah prosesnya, sebagaimana dilansir dari Popular Science dan sumber-sumber lain:
Langkah pertama: ketika frontal cortex—wilayah otak kita yang tugasnya memberi perintah terkait ekspresi, emosi, dan interaksi sosial—menyadari ada sesuatu yang lucu, ia akan memulai serangkaian respons neurologis.
Langkah kedua: salah satu sinyal akan mengenai motor cortex — wilayah otak yang memacu komponen fisik untuk tertawa, termasuk kontraksi diafragma dan anggukan kepala — dan kemudian juga mengenai periaqueductal gray, bongkahan nukleus di batang otak yang mengendalikan vokalisasi.
Langkah ketiga: respons neurologis lain mengenai amygdala, thalamus, dan hypothalamus (bagian dari sistem limbik yang mengatur emosi) untuk kemudian memicu aliran hormon endorfin yang membuat tertawa terasa sangat enak.
Langkah keempat: sinyal dari hypothalamus mendorong hipofisis dan kelenjar adrenal untuk memulai gelombang ketenangan, di mana hormon penyebab stres, seperti kortisol dan epinephrine, menurun.
Langkah kelima: Hormon endorfin ekstra memicu sontakan-sontakan suka cita sementara aliran darah menjadi tenang dan kita merasakan relaksasi.
Langkah keenam: Humor juga membangkitkan respons imun kita melalui produksi antibodi dan aktivitas dalam sel yang disebut “killer Ts dan Bs”. Para dokter masih belum mengetahui akar dari dampak luar biasa ini.
Langkah ketujuh: Saling tertawa bersama dengan orang lain membangkitkan rasa memiliki. Terutama ketika kita menampilkan senyum duchenne, yaitu ekspresi sukacita yang jujur, ekspresi senyum yang dikendalikan oleh otot utama zygomaticus di pipi dan membuat bibir melengkung dan mata menyipit. Sinyal ini kemudian tanpa kita sadari kemudian ‘mengembara’, menular kepada orang-orang lain.
Langkah kedepalan: Tawa yang penuh kejujuran dan baik hati mengalir lebih lambat pada frekuensi yang lebih rendah ketimbang tawa orang jahat atau tawa nyinyir. Suara yang khas dan nyaman ini seakan mengomunikasikan kepada orang lain, seakan berkata “Ayo tertawa bersama, tak apa-apa.” Dan suasana menjadi lebih tenang, hangat, rileks, dan sebagainya.
Be First to Comment