Praktik penyimpanan embrio kembali mencetak sejarah. Pada Oktober lalu, embrio yang sudah disimpan dalam kondisi beku selama 30 tahun berhasil jadi anak kembar yang sehat, seperti dilansir dari CNN.
Anak kembar itu diberi nama Lydia dan Timothy Ridgeway. Mereka lahir dari orang tua Rachel dan Philip Ridgeway pada 31 Oktober 2022. Pada 2 Maret 2022, Rachel menjalani prosedur penanaman tiga embrio ke rahimnya. Dua embrio berhasil hidup dan lahir jadi anak kembar, Lidya yang lahir dengan bobot 2,5kg dan Timothy yang berbobot 2,9kg.
Keduanya memecahkan rekor embrio beku terlama yang sukses jadi anak yang sehat. Rekor sebelumnya dipegang oleh Molly Everette Gibson, anak yang lahir dari embrio yang dibekukan selama 27 tahun. Ibunya, Tina Gibson, baru berusia 1 tahun ketika embrio Molly dibekukan.
Barry Behr, profesor obstetrik dan ginekolog dari Stanford University Medical Center, kepada Live Science, mengatakan embrio bisa dibekukan tanpa batas waktu. Embrio beku ditempatkan dalam nitrogen cair dengan suhu minus 196 derajat Celsius. Suhu rendah menghentikan semua aktivitas biologis dalam embrio, dan pencairan serta implanting embrio di rahim surrogate mother-nya akan memungkinkan proses tersebut dilanjutkan.
Tapi bisa saja ada faktor eksternal yang merusak embrio beku. Contohnya radiasi ionisasi dari matahari bisa menembus wadah baja stainless atau aluminium yang digunakan untuk menyimpan embrio. Tapi itu memang butuh sampai ratusan tahun.
Bukti menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara bayi yang lahir dari embrio beku maupun yang langsung dari proses pembuahan orang tua.
Be First to Comment