Arkeolog Israel telah merilis temuan lampu peziarah dan temuan lain dari sebuah makam yang disebut makam Salome, sebuah situs pemakaman yang dinamai seorang wanita yang disebut telah membantu kelahiran Yesus Kristus.
Dilansir dari kantor berita AFP, makam itu ditemukan oleh perampok kuburan di tempat yang sekarang menjadi taman nasional Lachish, sebelah barat Yerusalem, pada 1980-an.
Penggalian lanjutan oleh para arkeolog telah menemukan ruang pemakaman Yahudi yang berasal dari periode Romawi. Ruang pemakaman ini diambil alih oleh sebuah kapel Kristen di era Bizantium dan masih menarik para peziarah yang berkunjung ke sana sampai pada periode Islam awal.
Sebuah inkripsi/prasasti yang ditemukan di dinding gua membuat tim penggalian menyimpulkan bahwa itu didedikasikan untuk Salome, sosok yang terkait dengan kelahiran Yesus Kristus dalam tradisi Ortodoks timur.
“Di dalam gua kami menemukan berton-ton prasasti dalam bahasa Yunani dan Syria kuno,” kata direktur ekskavasi Zvi Firer. “Salah satu prasasti yang indah adalah nama Salome… karena prasasti ini kami menyebutnya sebagai gua suci Salome.”
Di dalam Alkitab, nama Salome mengacu pada dua tokoh berbeda. Pertama, tokoh salah satu perempuan yang berada di dekat Yesus pada saat peristiwa penyaliban. Dia adalah istri Zebedeus dan ibu dari Yakobus dan Yohanes. Sejak di Galilea ia sudah menjadi pengikut Yesus. Ia berdiri di bawah salib (Markus 15:40) dan merupakan salah seorang dari wanita-wanita pada makam Yesus (Markus 16:1).
Tokoh kedua adalah Salome, putri Raja Herodes dan Herodias yang menikah kedua kali dengan Herodes Antipas, penguasa Galilea. Tarian Salome menyukakan Herodes, yang lalu menjanjikan akan memberikan apa saja yang ia minta. Atas anjuran ibunya ia meminta kepala Yohanes Pembaptis (Markus 6:24).
Namun, tampaknya pemilik makam adalah Salome yang dekat dengan Yesus, sebagaimana diceritakan dalam teks Kitab Yakobus yang tidak termasuk dalam kanonisasi. Dalam teks ini disebutkan bahwa Salome berperan sebagai asisten bidan saat kelahiran Yesus Kristus.
Rupanya, pada masa lalu, tokoh Salome sangat dihormati dan banyak peziarah yang berkunjung ke makamnya, termasuk para peziarah Kristen. “Pengikut Salome termasuk sebuah fenomena, pada abad kelima para peziarah Kristen menemukan dan menyucikan situs-situs Yahudi, termasuk makam Salome,” kata tim penggalian.
Di luar gua, tim menemukan sisa-sisa halaman depan bertiang yang membentang seluas 350 meter persegi, menunjukkan bahwa Salome saat itu adalah sosok yang dihormati. Di dalam Alkitab memang disebutkan bahwa Salome termasuk penyokong dana untuk kegiatan Yesus dan murid-murid-Nya. (Lukas 8:2-3).
Pada masa peziarah banyak berkunjung ke sana, ada banyak toko yang menjual lampu tanah liat dan barang-barang lain, yang berasal dari abad ke-9. “Sangat menarik bahwa beberapa prasasti ditulis dalam bahasa Arab, sementara umat Kristen terus berdoa di situs tersebut,” kata tim tersebut.
Be First to Comment