Dalam sebuah studi kasus, sebuah buku bisa mengurangi stres. Menurut penelitian pula, buku dapat mengurangi kehilangan memori dan menumpulkan rasa sakit kronis.
Apalagi yang kamu tunggu? Membaca buku membuktikan dapat kita menjadi lebih baik. Lebih berempati, mengurangi stress, dan bahkan lebih sehat.
1. Mempertahankan Fungsi Kognitif
Rajin membaca buku akan menunda timbulnya demensia, yaitu kondisi yang yang mempengaruhi 1,4 juta orang di Kanada pada 2013. Peneliti melakukan tes ke hampir 300 subyek sekitar enam tahun. Kemudian, melakukan tes memori dan berpikir setiap tahunnya. Mereka menemukan yang sering berlatih kegiatan mental macam membaca buku, memiliki tingkat lebih lambat pada penurunan kognitif.
2. Menenangkan stres dan depresi
Apakah buku hanya pelarian kita dari apa yang sedang terjadi? Membaca tidak selalu menjauhkan kita dari masalah. Malah saat membaca buku, kita dapat melihat diri kita seperti cerminan yang ada dalam buku. Dari buku kita dapat menemukan perspektif, yang membuat kita belajar masa-masa sulit dalam kehidupan itu normal.
Sebuah survei 2015 menemukan bahwa orang yang secara teratur membaca untuk kesenangan melaporkan perasaan lebih sedikit stres daripada mereka yang tidak membaca. Buku memberikan efek relaksasi yang lebih tinggi daripada menonton televisi, mengecek media sosial kita, atau materi yang kurang menyenangkan lainnya.
3. Memudahkan persepsi tentang rasa sakit
Sebuah kelompok membaca eksperimental untuk orang yang menderita sakit kronis menunjukkan bahwa membaca dapat menjadi obat untuk rasa sakit secara emosional. Membaca akan membantu manajemen nyeri. Semakin menantang teksnya, mereka akan semakin kurang menyadari rasa sakitnya.
4. Mengubah pikiran
Membaca tidak hanya mengubah pandangan atau keyakinan kita, itu akan mengubah ‘kabel’ yang ada di otak kita untuk bertindak. Dalam hitungan jam atau hari setelah membaca, daerah-daerah tertentu dari otak menunjukkan konektivitas yang lebih besar.
NIRWANA SARI
Terima kasih.. semoga membantu