Tiangong-1 adalah stasiun antariksa buatan China yang diluncurkan pada 30 September 2011 dan diperkirakan jatuh ke Bumi pada 29 sampai 9 April mendatang.
Tiangong-1 diluncurkan dengan roket Long March 2F/G. Dia difungsikan sebagai laboratorium dan lokasi eksperimen untuk mendemonstrasikan efek orbital dan kemampuan docking.
Ia adalah komponen operasional pertama dalam program Tiangong yang diluncurkan. China berencana mengirimkan yang lebih besar, sebuah stasiun antariksa modular ke orbit pada 2023.
Seharusnya Tiangong-1 ditarik dari orbit pada 2013, dan akan digantikan oleh Tiangong-2 dan Tiangong-3 yang lebih besar. Tapi sampai kini dia masih terapung di orbit.
Pesawat antariksa Shenzhou sudah beberapa kali berkunjung ke sana selama dua tahun pertama operasionalnya. Yang pertama, Shinzhou 8 berhasil docking di sana pada November 2011. Lalu disusul Shinzhou 9 pada Juni 2012 dan misi ketiga sekaligus terakhir, Shenzhou docking pada Juni 2013.
Astronaut yang pernah ke sana adalah Liu Yang, astronaut perempuan pertama China, dan astronaut Wang Yaping.
Pada 21 Maret 2016, Space Engineering Office mengumumkan bahwa Tiangong-1 secara resmi mengakhiri tugasnya. Tapi link telemetri ke stasiun antariksa itu terputus. Beberapa bulan kemudian, pelacak satelit amatir mendapati bahwa badan antariksa China telah kehilangan kontrol atas stasiun itu.
Pada September 2017, setelah badan antariksa China mengakui kehilangan kontrol atas stasiun itu, diperkirakan bahwa Tiangong-1 akan masuk ke Bumi dan terbakar di atmosfer pada akhir 2017. Tapi pada akhir November 2017 diumumkan bahwa Tiangong-1 berada di ketinggian 290 km dan sedang jatuh ke Bumi dengan kecepatan 10 km per bulan, sehingga diperkirakan bakal lepas dari orbit pada April 2018.
Tapi baru-baru ini diberitakan bahwa Tiangong-1 bakal memasuki Bumi antara 29 Maret sampai 9 April. Ia akan masuk di antara 43 derajat di lintang utara dan 43 derajat di lintang selatan. Tapi posisi bujurnya tidak diketahui.
Be First to Comment