Sejumlah penelitian telah mendapati keterkaitan antara candi di nusantara dengan benda-benda langit, termasuk keterkaitan benda langit dan tradisi dan budaya masyarakat di masa lalu. Keterkaitan ini juga bisa kita temukan di Candi Borobudur, di antaranya di relief-relief yang ada di candi Buddha tersebut.
Candi Borobudur ternyata dapat menunjukkan arah Timur dan Barat secara tepat. Di candi ini juga terdapat 9 relief yang menggambarkan berbagai jenis perahu layar, yang digambarkan sebagai fungsi navigasi. Lalu, stupa utama candi yang berada di titik tengah juga disebut gnomon yang berfungsi sebagai penanda waktu atau musim.
Peneliti Pusat Riset Antariksa (PRA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Puannadra Putri mengatakan astronomi memang sangat berpengaruh pada budaya kehidupan masa lalu. “Dengan mengamati benda-benda langit, mereka dapat menentukan peralihan musim dan menentukan waktu tanam serta panen, selain sebagai ritual kepercayaan,” ujarnya, dalam sebuah diskusi di Jakarta, baru-baru ini.
Untuk mengamati pengaruh tersebut, ada sejumlah metode. Salah satunya adalah menentukan alignment atau penyejajaran benda langit yang diinginkan seperti koordinat, waktu, pola pergerakan, serta observasi topografi di sekitar situs, untuk menentukan skenario alignment yang sesuai.
“Hasil pengukuran dapat digunakan untuk memodelkan penampakan langit dan posisi benda langit pada saat situs dibuat. Perlu dukungan bukti kontekstual yang kuat seperti relief, transkrip, atau sejarah untuk validasi hasil pengukuran arkeo-astronomi terkait penanggalan, agama dan kepercayaan, sosial budaya, dan sebagainya,” kata Puannadra.
Be First to Comment